
Anwar, yang mendekam di penjara sejak 2015 atas tuduhan sodomi, yang dia bantah dan dianggap bermotif politik, mengaku akan segera kembali menjadi anggota Parlemen.
"Beri waktu saya beberapa bulan, saya akan kembali sebagai anggota parlemen. Ini adalah hal benar yang harus dilakukan," kata Anwar dalam wawancara dengan kantor berita AFP, sehari setelah dibebaskan dari penjara, Kamis (17/5).
Pembebasan Anwar mengakhiri minggu-minggu yang mengejutkan dalam dinamika politik Malaysia. Di mana Barisan Nasional (BN), koalisi pimpinan Najib Razak yang telah lama berkuasa, terjungkal dalam pemilihan umum ke-14 yang digelar Rabu (9/5). Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohamad, yang kali ini menjadi pemimpin oposisi berhasil mengalahkan BN dan menguasai mayoritas kursi di Parlemen.
Kemenangan pemilu memutarbalikkan nasib Anwar, dari tahanan menjadi calon pengganti Mahathir, yang kini berusia 92 tahun, sebagai perdana menteri.
Kedudukan itu juga membuat Najib terancam, yang menurut Anwar, eks-PM Malaysia itu menghadapi pertempuran hukum yang sulit tanpa perlindungan jabatan tertinggi.
Najib dituduh mengawasi pencucian uang yang dilakukan dana investasi negara 1MDB. Posisi Najib tampak kian genting. Polisi telah melakukan sejumlah penggeledahan, baik di rumahnya maupun di beberapa tempat lainnya.
Anwar memperkirakan Najib akan segera mengisi tempat yang ditinggalkannya di penjara. "Dia pasti akan didakwa," kata Anwar merujuk Najib.
Anwar menolak mengatakan bagaimana kasus Najib akan bergulir karena menurut dia hal itu tergantung dengan bagaimana Najib membela diri di pengadilan.
Namun menurut Anwar, akan sulit bagi Najib untuk mengelak dari hukuman penjara.
Mahathir yang 'mengakhiri' masa pensiunnya untuk memimpin perlawanan terhadap Najib telah berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dua tahun mendatang.
Kembalinya Anwar, yang meski telah berusia 70 tahun, tapi lebih muda dari Mahathir itu telah menjadi bahan spekulasi. Anwar menyatakan dia akan berusaha memenangkan pemilihan sela untuk kembali menjadi anggota parlemen.
Anwar menegaskan dirinya tidak akan tampil di panggung utama politik Malaysia dulu. "Saya tidak berniat untuk bergabung dengan kabinet," kata Anwar menirukan perkataannya kepada Mahathir.
Mahathir sendiri mengumumkan dirinya merangkap jabatan sebagai Menteri Pendidikan, sedangkan Wan Azizah, Wakil PM yang juga istri Anwar Ibrahim sebagai Menteri Perempuan dan Kesejahteraan.
Sebelumnya, Mahathir telah menunjuk menunjuk Lim Guan Eng sebagai Menteri Keuangan, Muhyiddin Yassin sebagai Menteri Dalam Negeri dan Mohamad Sabu sebagai Menteri Pertahanan.
(nat)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180517191309-106-299066/anwar-ibrahim-perkirakan-najib-razak-bakal-dipenjaraBagikan Berita Ini
0 Response to "Anwar Ibrahim Perkirakan Najib Razak Bakal Dipenjara"
Posting Komentar