Meskipun tidak ada hubungan diplomatik, Israel diam-diam telah membangun hubungan dengan negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia
(Halaman 1 dari 2)
Hidayatullah.com–Salah satu rahasia terburuk dalam dunia bisnis ialah hubungan bisnis dan teknologi yang berkembang antara penjajah Israel dan negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia.
Belum lama ini, Ketua Asosiasi Perdagangan Luar Negeri (FTA) di Kementerian Ekonomi Israel Ohad Cohen, pernah mengatakan, Indonesia telah menjadi patner lama Israel dengan nilai perdagangan keduanya mencapai ratusan juta dolar AS per tahun.
Meski di saat kampanye Pilpres tahun 2014 Joko Widodo menggunakan isu kemerdekaan Palestina dan janji itu dilakukan lagi pada tahun 2015, saat momen Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Setahun berikutnya, tahun 2016, David Shamah, menulis di Time of Israel, menulis kerjasama tersembunyi antara Israel dan Indonesia. Di bawah ini petikan tulisannya;
Salah satu rahasia terburuk dalam dunia bisnis ialah hubungan bisnis dan teknologi yang berkembang antara Israel dan negara Muslim terbesar di dunia – Indonesia.
“Sudah ada banyak bisnis yang terjadi antara Indonesia dan Israel,” kata salah satu investor kapitalis ventura Indonesia. “Indonesia adalah sebuah negara yang berkembang pesat dengan banyak kebutuhan di area di mana teknologi Israel telah membuat terobosan penting, seperti teknologi agrikultur.”
Tetap saja, politik adalah politik, dan meskipun investor Indonesia itu berbicara di depan lebih dari 600 orang pada Rabu di Tel Aviv dalam Konferensi Perdagangan Luar Negeri Israel tahunan yang kedua – dengan menunjukkan nama dan afiliasinya – perwakilannya meminta agar namanya tidak disebutkan dalam artikel ini.
“Anda tidak pernah tahu siapa yang membaca,” kata seorang pejabat Israel yang bertugas mengatur kunjungan investor. “Cukup sulit membuatnya datang ke Israel. Kami tidak ingin bertanggungjawab karena membahayakannya di tempat asalnya.”
Pernyataan itu dapat menjadi perumpamaan untuk dilema Israel dan Indonesia rasakan – partner perdagangan yang dekat, namun hanya di bawah radar/sembunyi-sembunyi. Luasnya perdagangan antara Israel dan salah satu negara terpadat di Asia – yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel – tidak selalu menjadi berita baru bagi orang yang tahu.
Menurut pejabat Asosiasi Perdagangan Luar Negeri di Kementrian Ekonomi, Israel dan Indonesia telah lama menjadi partner bisnis, dengan perdagangan yang mencapai “ratusan dollar setahun,” kata ketua FTA Ohad Cohen.
“Indonesia adalah sebuah negara demokrasi, dan anggota dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang melarang boikot negara anggota, jadi tidak ada pembatasan resmi perusahaan Indonesia dalam melakukan bisnis dengan kami,” kata Cohen. “Para pebisnis di sana tahu apa yang pasar mereka butuhkan, dan mereka tahu kami dapat memenuhi kebutuhan itu, jadi mereka senang berbisnis dengan kami.”
Tetap saja, Cohen mengakui bahwa politik cenderung menghalangi apa yang bisa menjadi hubungan terbuka, bukan malah menjadi rahasia yang berkembang. “Ketika kami meraih perdamaian regional, hal ini akan menjadi lebih mudah.”
Konferensi FTA pada dasarnya merupakan sebuah “meet and greet” bagi ribuan pengusaha dan investor untuk mengetahui kerja perusahaan itu – dan untuk menemui para staf duta besar yang bertugas di luar negeri. Ada delegasi perdagangan Israel di 41 negara di seluruh dunia, dengan sebagian besar di negara-negara Eropa, serta AS, China, India, Brazil, Australia, Jepang, Mexico dan beberapa negara Amerika Latin lain.
Konferensi itu menghadirkan pembicara dari kantor-kantor tersebut serta orang lokal dan para ahli industri, yang mendiskusikan topik seperti bagaimana melakukan bisnis di negara asing seperti China dan India, masalah hukum yang mempengaruhi investasi luar negeri, dampak ekonomi dunia pada bisnis Israel, dan banyak lain.
Indonesia bukan salah satu negara yang memiliki misi perdagangan Israel; masalah administrasi di sana ditangani oleh perwakilannya di Singapura, yang sering berkunjung ke Jakarta untuk melakukan pengenalan dan membantu menjalin kesepakatan bagi perusahaan Israel di negara itu. Dan menurut tamu dari Indonesia tersebut, ada banyak kesempatan bagi perusahaan Israel di semua bidang di sana.
“Banyak layanan dan produk yang diremehkan,” katanya. “Hanya 26% orang Indonesia yang memiliki smartphone dan hanya 36% yang memiliki akun bank. Kami berada di urutan keempat dari lima negara diantara negara-negara besar Asia Tenggara dalam hal ini dan dalam banyak area, jadi terdapat banyak ruang untuk pertumbuhan.” >>>> (BERSAMBUNG)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hubungan Tersembunyi Israel – Indonesia"
Posting Komentar