Putin mengatakan Rusia harus dilibatkan dalam penyelidikan MH17 sebelum bisa menerima hasil investigasi itu.
"Sikap kami sudah benar dari awal untuk menggagas investigasi bersama terkait tragedi ini, tapi secara mengejutkan Rusia tak pernah dilibatkan dalam penyelidikan," kata Putin di Strelna, St. Petersburg, Jumat (25/5).
"Untuk mengakui apa yang dikatakan dalam hasil investigasi, Rusia harus terlibat penuh dalam penyelidikan. Bagaimana pun Rusia akan menangani ini dengan saksama dengan menganalisis semua yang dinyatakan dalam laporan itu dan akan menyuarakan sikap terhadap kasus ini," lanjutnya seperti dikutip kantor berita TASS.
Putin menyebut Ukraina yang menurutnya jelas-jelas melanggar hukum internasional tetap dilibatkan dalam penyelidikan MH17. Padahal, menurutnya Kiev tidak bisa menjaga dan menutup wilayah udaranya ketika konflik sedang berlangsung.
Pernyataan itu diutarakan Putin menanggapi hasil penyelidikan MH17 yang menyimpulkan bahwa pesawat berpenumpang 298 orang itu jatuh akibat tembakan rudal Rusia yang digunakan pemberontak separatis di Ukraina Timur.
Pesawat tersebut jatuh di wilayah Ukraina Timur setelah bertolak dari Amesterdam menuju Kuala Lumpur. Insiden itu menewaskan seluruh penumpang yang sebagian besar berkewarganegaraan Belanda. Sebanyak 11 orang di antara ratusan penumpang adalah warga Indonesia (WNI).
Kementerian Pertahanan Rusia menolak bahwa sistem persenjataannya digunakan separatis pro-Moskow di Ukraina. Kemhan Rusia juga membantah bahwa MH17 jatuh karena peluru kendali miliknya.
"Tidak ada sistem rudal anti-pesawat milik Rusia melewati perbatasan Ukraina," bunyi pernyataan Kemhan Rusia seperti dikutip AFP. Kemhan Rusia malah menuding pihak di Ukraina yang disebut menggunakan rudal BUK buatan Uni Soviet dalam insiden itu.
(nat)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180525104134-134-301189/bantah-rudal-rusia-tembak-mh17-putin-minta-ikut-penyelidikanBagikan Berita Ini
0 Response to "Bantah Rudal Rusia Tembak MH17, Putin Minta Ikut Penyelidikan"
Posting Komentar