
Ime Archibong, VP kemitraan produk Facebook tak merincikan nama aplikasi-aplikasi itu. Namun dia menyebut 200 aplikasi tersebut merupakan beberapa di antara "ribuan" aplikasi yang telah diinvestigasi Facebook sejauh ini.
Dia menjelaskan bahwa proses investigasi memiliki dua fase. Facebook pertama mengidentifikasi aplikasi yang memiliki akses ke "data dalam jumlah besar," seperti Cambridge Analytica (CA).
Diketahui sebelumnya bahwa Facebook bekerjasama dengan perusahaan data dan konsultan politik asal Inggris, CA, yang membantu kampanye Trump tersebut. Namun CA malah memanen informasi dari 87 juta pengguna.
Pada fase kedua, aplikasi yang dicurigai kemudian akan diwawancarai dan dimintai informasi rinci tentang aplikasi dan penggunaan datanya. Facebook juga akan melakukan audit yang mungkin termasuk inspeksi di tempat.
Jika Facebook menemukan aplikasi yang menyalahgunakan data pengguna, pengguna Facebook akan diberitahu melalui situs web khusus. Proses keamanan baru ini diberlakukan untuk aplikasi yang bekerjasama dengan Facebook sebelum 2015, ketika perusahaan mengubah aturan tertentu tentang informasi apa saja yang dapat diakses oleh aplikasi.
Sayangnya, Archibong tidak menjelaskan lebih lanjut seberapa banyak lagi aplikasi yang harus mereka investigasi. Namun dia berjanji akan menangani prosesnya secara menyeluruh."Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menemukan semua aplikasi yang mungkin telah menyalahgunakan data orang-orang Facebook dan itu akan memakan waktu. Kami berinvestasi besar-besaran untuk memastikan penyelidikan ini selengkap mungkin dan tepat waktu. Kami akan terus mengabari Anda tentang kemajuan kami," lanjutnya seperti diberitakan Quartz.
CEO Facebook Mark Zuckerberg sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa puluhan ribu aplikasi yang mengumpulkan sejumlah besar data pengguna. Dia memperkirakan biaya penyelidikan itu akan mencapai "jutaan dolar". (evn)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180515135458-185-298340/facebook-depak-200-aplikasi-serupa-cambridge-analyticaBagikan Berita Ini
0 Response to "Facebook Depak 200 Aplikasi Serupa Cambridge Analytica"
Posting Komentar