Search

Korea Utara ancam batalkan KTT dengan Donald Trump

Korea Utara mengancam untuk menarik diri dari pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump jika Amerika bersikeras secara sepihak mengharuskan Korut untuk menghentikan program senjata nuklir mereka.

Pertemuan yang sangat ditunggu-tunggu antara Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni mendatang.

Namun dalam pernyataan yang penuh kemarahan, wakil menteri luar negeri Korea Utara menuduh AS terus melontarkan pernyataan sembrono dan memiliki niat busuk.

Dia mengarahkan telunjuk pada Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.

"Kami tidak menyembunyikan perasaan muak kami terhadapnya," kata Kim Kye-gwan.

Kesepakatan tentang KTT Kim dan Trump merupakan sebuah terobosan besar sesudah berbulan-bulan retorika prang antara kedua belah pihak.

Rencana KTT itu didahului oleh peristiwa bersejarah lainnya, KTT dua pemimpin Korea, Kim Jong-un dan presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Panmunjom, 27 April lalu.

Dalam KTT itu Korea Utara mengatakan itu berkomitmen pada denuklirisasi semenanjung Korea.

Apa sebenarnya yang dimaksud denuklirisasi itu masih belum jelas, tetapi Korea Utara telah mengundang media asing untuk menyaksikan pembongkaran situs utama uji coba nuklir mereka akhir bulan ini.

Menurut wartawan BBC Laura Bicker di Seoul, Korea Utara - yang sejak awal mengatakan bahwa persenjataan nuklir sangat penting bagi kelangsungan hidup negeri itu - sekarang sudah membrikan kejelasan.

Apa pernyataan Korea Utara?

Dalam pernyataan Kim Kye-gwan yang dipublikasikan media pemerintah, disebutkan bahwa jika AS "memojokkan kami dan secara sepihak menuntut kami menghentikan persenjataaan nuklir, kami tidak akan lagi berminat pada perundingan" dan "akan harus mempertimbangkan kembali" kehadiran dalam KTT 12 Juni.

Dia mengatakan Korea Utara memang menaruh "harapan besar" tetapi "sangat disayangkan bahwa AS memprovokasi kami menjelang KTT dengan melontarkan pernyataan-pernyataan yang konyol".

Kim Kye-gwan adalah tokoh yang sangat dihormati di Korea Utara dan terlibat dalam negosiasi dengan AS sebelumnya. Sangat kecil kemungkinan bahwa prnyataan ini tak mendapat dukungan pribadi dari Kim Jong-un. 

Beberapa jam sebelum pernyataan itu, Korea Utara juga menarik diri dari pertemuan dengan Korea Selatan yang sedianya berlangsung hari Rabu (16/5) ini.

Penarikan diri ini merupakan reaksi mereka terhadap dimulainya latihan militer bersama AS-Korea Selatan.

Korea Utara sebelumnya mempersilakan latihan itu berlangsung sebagaimana rencana, tetapi kemudian menyebutnya sebagai "kegaduhan militer yang provokatif" yang merusak upaya-upaya diplomatik.

Mengapa John Bolton dicerca?

Politikus konservatif garis keras ini adalah pendukung keunggulan militer AS dan penggunaannya sebagai daya tekan di dunia internasional. Dia pernah mengatakan bahwa akan merupakan hal 'yang sepenuhnya absah" untuk melakukan serangan militer pendahuluan terhadap Korea Utara.

Kepada wartawan, akhir pekan lalu, Bolton mengatakan bahwa Korea Utara dapat mengikuti model perlucutan senjata nuklir Libya - yakni Libya menghentikan terlebih dahulu seluruh program persenjataannya dan baru kemudian mendapatkan bantuan ekonomi.

Menurut laporan wartawan kami para politikus Korea Utara jelas menonton wawancara itu, dan tidak menyukai apa yang mereka dengar.

Kim Kye-gwan mengatakan dalam pernyataannya bahwa hal itu "bukan merupakan ungkapan niat untuk menyelesaikan masalah melalui dialog".

"Hal itu pada dasarnya adalah perwujudan dari gerakan yang sangat menyeramkan untuk memaksakan (pola) Libya atau Irak kepada negara kami yang bermartabat. (Padahal Libya dan Irak) telah ambruk karena menyerahkan seluruh negara mereka kepada negara besar."

"Kami tidak menyembunyikan perasaan muak kami terhadap (Bolton)."

Kim juga memperingatkan Trump bahwa jika dia "mengikuti jejak pendahulunya" - menolak untuk berunding dengan Korea Utara kecuali menghentikan senjata nuklir- "dia akan dicatat sebagai presiden yang lebih tragis dan lebih gagal dibanding para pendahulunya, jauh dari ambisi awalnya untuk mencetak sukses yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Mengapa Korea Utara mengubah nada bicara mereka?

Laura Bicker, BBC News, Seoul

Alasan utama Korea Utara dalam menghabiskan waktu dan biaya begitu besar selama bertahun-tahun untuk membangun persenjataan nuklir, adalah untuk keberadaan mereka sebagai negara.

Jadi untuk membandingkan denuklirisasi di Korea Utara dengan Libya atau Irak seperti yang disebutkan John Bolton hari Minggu lalu, menciptakan ketidak-kenyamanan. Nyatanya, kedua rezim Libya dan Irak, runtuh.

Pernyataan ini juga merupakan tembakan peringatan terhadap pemerintahan Trump. Mereka akan sadar betapa Trump begitu menginginkan KTT ini dan bagaimana KTT itu akan dimunculkan sebagai keberhasilan strateginya dalam melakukan tekanan maksimum.

Ada tanda-tanda bahwa gertakan dan bualan Trump itu menjengkelkan Pyongyang, . Dan kini Korea Utara memutuskan untuk mengungkapkannya melalui seorang pejabat penting.

Korea Utara ingin menyampaikan kepada dunia bahwa mereka datang ke meja perundingan dalam posisi yang kuat, namun mereka mungkin sekarang merasa bahwa merekalah yang memberikan semua konsesi.

Mereka telah menangguhkan semua uji coba rudal, membebaskan tiga tahanan AS, pemimpin mereka, Kim Jong-un sudah bertemu dengan Presiden Moon dan menandatangani kesepakatan, dan mereka sebentara lagi akan membongkar situs uji coba nuklir di hadapan media internasional.

Jadi untuk menyaksikan bahwas pmerintahan Trump mengklaim semuanya merupakan keberhasilan mereka , merupakan langkah yang terlalu jauh.

Pernyataan-pernyataan ini mrupakan petunjuk sangat kuat bahwa Korea Utara siap untuk membatalkan pertemuan puncak dengan presiden Trump di Singapura sampai mereka mendengar kesepakatan yang mereka sukai.

Let's block ads! (Why?)

Baca dong http://www.bbc.com/indonesia/dunia-44135653

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Korea Utara ancam batalkan KTT dengan Donald Trump"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.