WASHINGTON, (PR).- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat 5 Mei 2018 mengatakan telah menetapkan tanggal dan tempat untuk pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Sebuah pertemuan tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertemuan ini juga terjadi ditengah ketegangan karena Korea Selatan menegaskan pihaknya menentang penarikan pasukan Amerika Serikat dari wilayahnya.
Sebagaimana dilaporkan Reuteurs, pihak Gedung Putih menyatakan pertemuan akan digelar beberapa minggu mendatang. Dalam pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu, Trump disebutkan akan mendesak Korea Utara untuk menyerah pada senjata nuklirnya.
Zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan serta Singapura adalah pilihan utama digelarnya pertemuan konferensi tingkat tinggi itu. Trump pekan ini juga mengatakan kemungkinan pilihan lokasi konferensi tingkat tinggi bisa dilakukan di DMZ atau Singapura. Gedung Perdamaian di DMZ merupakan lokasi pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada akhir bulan lalu.
Gedung putih mengumumkan bahwa Trump akan menjamu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Gedung Putih pada 22 Mei 2018 ini. Pertemuan tersebut ditujukan untuk menyatukan persekutuan sebelum pertemuan puncak antara Trump dan Kim. Kunjungan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in diumumkan setelah penasehat keamanan nasional Trump, John Bolton, bertemu dengan mitra Korea Selatannya, Chung Eui-young, di Gedung Putih pada Jumat.
Chung mengatakan kepada para reporter, adalah diluar harapan bahwa isu tentang pasukan militer Amerika Serikat di Korea semakin memanas dan memicu ketegangan. The New York Times mengatakan Trump meminta Pentagon untuk menarik pasukannya sebagai salah satu pilihan, meskipun Trump membantah pernyataan tersebut dan Bolton menyebut laporan itu "omong kosong".
"Sekarang saya harus memberitahu anda, saya memang ingin menghemat pengeluaran. Akan tetapi penarikan pasukan tidak termasuk dalam pilihan," kata Trump kepada para reporter.
Dalam pernyataan Gedung Putih, Jumat sore, menyebutkan bahwa Bolton dan Chung tidak memiliki rencana apapun untuk mengubah kebijakan kerjasama pertahanan Amerika Serikat dengan Korea Selatan.
Tawanan
Trump tidak memberikan secara pasti tanggal dan lokasi untuk pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Dan Gedung Putih secara resmi juga belum memberikan klarifikasinya.
Trump mengatakan pada konvensi tahunan Asosiasi Senapan Nasional di Dallas, Jumat, bahwa dia telah melunakkan retorikanya untuk mengantisipasi pembicaraan setelah melabelkan Kim sebagai "Little Rocket Man" (Pria Roket Kecil) tahun lalu dan mengancamnya dengan "api dan kemarahan." "Saya tidak akan menggunakan retorika sekarang," katanya. "Sekarang saya berusaha menenangkannya sedikit," tambahnya.
Pemerintah AS sedang meninjau laporan apakah tiga orang Amerika yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir di Korea Utara baru-baru ini dipindahkan dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel dekat Pyongyang, saat harapan tumbuh bahwa mereka akan dibebaskan sebelum pertemuan puncak.
Masih dikutip dari Reuteurs, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan pada Kamis bahwa jika Korut akan membebaskan tiga orang Amerika, pihaknya tentu akan melihat ini sebagai tanda niat baik menjelang pertemuan Trump-Kim.
Trump, berbicara kepada wartawan di luar Gedung Putih, menyebutkan bahwa kegiatan sedang berlangsung melibatkan tawanan. "Kami sedang melakukan pembicaraan yang sangat substantif dengan Korea Utara dan banyak hal telah terjadi sehubungan dengan sandera (AS). Saya pikir Anda akan melihat hal-hal yang sangat bagus," kata Trump.***
Baca dong http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2018/05/05/trump-tanggal-dan-lokasi-pertemuan-dengan-korea-utara-telah-ditentukan-423871Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump: Tanggal dan Lokasi Pertemuan dengan Korea Utara Telah Ditentukan"
Posting Komentar