
Cavusoglu mengatakan, langkah-langkah dalam RUU yang diajukan DPR AS itu salah, tidak logis dan tidak pas dijalankan dalam semangat sekutu NATO. "Jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi pada kami atau mengambil langkah seperti itu, Turki akan benar-benar membalas," tegasnya.
RUU Otorisasi Pertahanan Nasional AS yang diusulkan, meminta Departemen Pertahanan untuk memberi laporan tentang hubungan antara AS dan Turki. RUU tersebut akan memblokir penjualan peralatan pertahanan kepada Turki sampai laporan itu dibuat lengkap.
Turki nekat membeli senjata dari Rusia yang membuat AS marah (Reuters)
Turki berencana membeli beragam senjata termasuk Jet F-35 Joint Strike Fighter. Namun Turki juga menandatangani perjanjian dengan Rusia pada bulan Desember untuk membeli rudal S-400.
Sepertinya, langkah Turki membeli rudal S-400 dari Rusia tidak sesuai dengan sistem NATO. Pembelian yang dilakukan Turki tersebut membuat negara-negara anggota NATO tak suka.
Apalagi NATO sudah waspada terhadap kehadiran militer Moskow di Timur Tengah. Ini mendorong pejabat NATO untuk memperingatkan Turki tentang konsekuensi atas pembelian senjata ke Rusia.
Akhirnya Amerika berupaya menghentikan penjualan senjata ke Turki. Buktinya, bulan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada Cavusoglu bahwa AS sangat prihatin atas keputusan Ankara membeli rudal S-400 Rusia.
Cavusoglu menolak peringatan anggota NATO tersebut. Menurutnya, hubungan dan perjanjian Turki dengan Rusia bukan merupakan alternatif bagi hubungannya dengan barat dan menuduh AS mencoba untuk mengendalikan tindakan Turki. "Turki bukan negara di bawah perintah Anda, kami adalah negara merdeka. Mendikte apa yang bisa dan tidak bisa Anda beli, bukanlah pendekatan yang benar, dan tidak cocok dengan aliansi kami," katanya.
Cavusoglu mengaku akan mengunjungi AS pekan depan untuk bertemu Pompeo. Namun belum menetapkan kapan tanggal pertemuan tersebut.
(ina/iml/trz/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Turki Ngamuk AS tak Mau Jual Senjata ke Negaranya"
Posting Komentar