MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyambut baik deklarasi Korea Utara ( Korut) yang memutuskan untuk menghentikan segala aktivitas mereka dalam persenjataan nuklir.
Sebelumnya, Pemimpin Korut Kim Jong Un berujar bahwa negaranya bakal menghentikan aktivitas nuklir per Sabtu (21/4/2018) ini.
Dalam pidatonya ketika pertemuan Komite Pusat Partai Buruh, Kim menjelaskan kalau tujuan Korut saat ini adalah mengembangkan ekonomi.
Baca juga : Kim Jong Un Putuskan untuk Menghentikan Tes Nuklir
Melalui Kementerian Luar Negerinya, Rusia berujar bahwa keputusan tersebut merupakan langkah penting dalam menurunkan tensi di Semenanjung Korea.
Diwartakan kantor berita AFP, Rusia meminta Amerika Serikat ( AS) dan Korea Selatan ( Korsel) melakukan aksi timbal-balik.
"Kami menyerukan AS dan Korsel untuk melakukan aksi memadai dengan menurunkan aktivitas militer mereka di Semenanjung Korea," ujar Kemenlu Rusia.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan bahwa dia berharap banyak dari pertemuan antara Kim dengan Presiden AS Donald Trump.
"Kami sangat berharap dia (Trump) memulai proses deeskalasi ketegangan. Kami tidak ingin pertemuan ini sampai gagal," ujar Lavrov.
Politisi 68 tahun itu menggambarkan hubungan yang terjadi antara AS dan Korut sebelumnya laksana petinju yang bakal naik ring.
"Sebelum dimulainya pembicaraan serius, mereka layaknya petinju yang saling memamerkan diri di hadapan lawannya," ujar Lavrov.
Baca juga : Korut Hentikan Aktivitas Nuklir, Ini Kata Negara Tetangga
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/04/21/21074091/rusia-minta-as-korsel-turunkan-aktivitas-militer-di-semenanjung-korea
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rusia Minta AS-Korsel Turunkan Aktivitas Militer di Semenanjung Korea"
Posting Komentar