Dalam lawatan pertama ke Timur Tengah sebagai menteri luar negeri baru Amerika Serikat, Mike Pompeo mengecam keras hal yang disebutnya sebagai upaya Iran untuk merongrong kawasan itu.
Hal itu ia sampaikan dalam lawatan singkat ke Arab Saudi, Minggu (29/04).
"Iran menggoyah seluruh kawasan ini. Iran mendukung milisi-milisi proksi dan kelompok-kelompok teroris, Iran merupakan penyalur senjata bagi pemberontak Houthi di Yaman," jelas Pompeo dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir.
Pemberontah Houthi dilaporkan telah menembakkan lebih dari 100 rudal dari Yaman ke wilayah Arab Saudi, termasuk penembakan rudal terbaru yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia di Provinsi Jizan, Sabtu kemarin (28/04).
Cegah senjata nuklir Iran
Amerika Serikat dan koalisi pimpinan Arab Saudi yang turut terlibat dalam perang saudara Yaman tahun 2015 menuduh Iran menyediakan rudal kepada kelompok Houthi, namun Iran membantahnya.
Di sisi lain, menteri luar negeri baru AS juga menyerukan penyelesaikan politik dalam perang di Yaman. Dalam hal ini, Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman dalam perang melawan pemberontak.
Dalam lawatan di Arab Saudi, Pompeo bertemu dengan Raja Salman selama sekitar 15 menit sebelum menuju Israel.
Setelah pertemuan di Arab Saudi tersebut, Pompeo kembali menegaskan tekad Amerika untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Dalam berbagai kesempatan, Iran mengatakan program rudal balistik yang dijalankan tidak ada kaitannya dengan program nuklir dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Perjanjian jalan terbaik
Dalam perkembangan terkait, para pemimpin Inggris, Prancis dan Jerman sepakat bahwa cara terbaik menetralisir ancaman pengembangan senjata nuklir Iran adalah meneruskan kesepakatan yang berlaku sekarang.
Dalam percakapan telepon, Theresa May, Emmanuel Macron, dan Angela Merkel, juga setuju menyelesaikan unsur-unsur yang tidak tercakup dalam kesepakatan, termasuk rudal balistik dan aktivitas Iran yang dianggap mengganggu kawasan Timur Tengah.
Presiden Trump meyakini kesepakatan tahun 2015 tersebut cacat dan dalam tempo dua minggu ia dijadwalkan akan membuat keputusan apakah AS akan menarik diri dari perjanjian itu dan kembali menerapkan sanksi-sanksi.
Selain Inggris, Prancis dan Jerman, perjanjian dengan Iran tersebut juga diteken oleh Rusia, Cina dan Uni Eropa.
Lawatan di Israel
Dalam lawatan ke Israel setibanya dari Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo kembali mengkritik Iran.
Dia menyampaikan "kekhawatiran mendalam" sehubungan dengan ambisi Iran untuk mendominasi Timur Tengah dan ancamannya yang terus meningkat terhadap Israel.
"Kami tetap memiliki kekhawatiran mendalam tentang eskalasi ancaman berbahaya dari Iran terhadap Israel dan terhadap kawasan dan ambisi Iran untuk mendominasi Timur Tengah.
"Amerika Serikat bersama Israel dalam hal ini, dan kami sangat mendukung hak berdaulat Israel untuk membela diri," kata Pompeo setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Jerusalem, Minggu (29/04).
Ditambahkannya Amerika Serikat mempunyai strategi menyeluruh untuk menangani ancaman-ancaman dari Iran.
Baca dong http://www.bbc.com/indonesia/dunia-43943099Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu baru Amerika Serikat Mike Pompeo tuding Iran menggoyah Timur Tengah"
Posting Komentar