SERAMBINEWS.COM, KUALALUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dalam pidatonya bahwa ia menerima keputusan rakyat, setelah koalisinya yang berkuasa gagal mengamankan mayoritas suara dalam ajang Pemilihan Umum Malaysia ke-14.
Namun, Najib Razak menolak mengakui kekalahan. Ia malah menyoroti bahwa tidak ada partai yang mencapai mayoritas suara.
"Karena tidak ada partai yang mendapat mayoritas sederhana, maka raja yang akan membuat keputusan siapa yang akan dilantik sebagai perdana menteri," kata Najib seperti dilansir Guardian, pada Kamis (19/5/2018).
(Baca: TKW Aceh Ditinggal Suami dan Diusir dari Kontrakan, Bersyukur Bisa Pulang dari Malaysia)
(Baca: Pemilu Malaysia - Mahathir Mohamad Cetak Kemenangan Bersejarah, Ini Fakta-faktanya)
Hal ini membuat kemenangan Mahathir Mohamad sebagai pemimpin baru Malaysia dipertanyakan, sehingga belum diketahui siapa yang akan dilantik sebagai perdana menteri Malaysia yang baru.
Menurut konstitusi, Mahathir bahkan tidak memenuhi syarat untuk menjadi perdana menteri karena koalisi oposisi secara teknis bukan hanya salah satu pihak.
Partai yang mendapat kursi terbanyak dalam pemilu kali ini adalah Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin oleh Wan Azizah Wan Ismail, istri dari mantan perdana menteri Anwar Ibrahim.
Ada laporan Wan Azizah lah yang akan ditunjuk sebagai Perdana Menteri baru.
Namun, pemimpin oposisi Mahathir Mohamad mengatakan, walaupun Pakatan Harapan yang bertanding di Semenanjung Malaysia berada di bawah logo PKR, namun empat partai komponen dalam gabungan tersebut telah setuju mengangkat Mahathir sebagai Perdana Menteri.
"Tidak ada kekeliruan, Pakatan Harapan sudah menggenggam sekurang-kurangnya 122 kursi di Parlemen saat ini, dengan dukungan dari partai Warisan," kata Mahathir di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, seperti dilansir astro AWANI pada Kamis (10/5/2018).
(Baca: Rupiah Terus Melemah, Bagaimana Komentar Jokowi?)
(Baca: Setelah Bangkrut, Mantan Jutawan ini Pilih Tinggal Seorang Diri di Pulau Terpencil, Berikut Kisahnya)
Mahathir berharap dapat mengambil sumpah jabatan sebagai Perdana Menteri yang sah pada hari ini.
"Ini merupakan sebuah perkara penting karena banyaknya urusan yang perlu dilakukan Pakatan Harapan. Dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya, Pakatan Harapan perlu membentuk kerajaan yang sah," ujar tokoh berusia 92 tahun ini.

Sebab itu, Mahathir berharap pengambilan sumpah jabatan dirinya sebagai Perdana Menteri dapat dilaksanakan menjelang pukul 5 petang waktu setempat.
Hal serupa juga disampaikan Sultan Johor Ibrahim Ismail yang mengharapkan Istana Negara dapat segera memastikan pelantikan Perdana Menteri baru atas jabatannya pada hari ini.
Sultan mengatakan bahwa kepentingan pelantikan ini semata-mata bukan pendapat pribadinya, melainkan kepentingan seluruh rakyat Malaysia.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Najib Razak Menolak Akui Kekalahannya Dalam Pemilu Malaysia
Baca dong http://aceh.tribunnews.com/2018/05/10/pemilu-malaysia-najib-razak-tolak-akui-kekalahan-siapa-yang-akan-jadi-perdana-menteriBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemilu Malaysia - Najib Razak Tolak Akui Kekalahan, Siapa yang akan Jadi Perdana Menteri?"
Posting Komentar