
Pejabat dari perusahaan-perusahaan besar AS yang menghadiri acara tersebut, pertemuan yang dijadwalkan jadii bagian dari lokal Overseas Security Advisory Council (OSAC) Departemen Luar Negeri AS, menyuarakan keprihatinan tentang potensi balasan pada perusahaan-perusahaan AS dan eksekutif mereka, ujar dua orang yang mengetahui tentang pertemuan tersebut.
Sejumlah peserta mengatakan, perusahaan mereka sedang mempertimbangkan untuk membatasi perjalanan yang tidak penting ke China dan ingin memindahkan pertemuan ke luar negeri, ujar salah satu dari sumber tersebut.
Eksekutif keamanan untuk perusahaan termasuk Walt Disney Co, Google Alphabet Inc, Facebook Inc, dan PayPal Holdings Inc menghadiri pertemuan tersebut, menurut sumber dan sebuah posting LinkedIn oleh salah satu peserta.
Semua perusahaan menolak berkomentar atau tidak dapat segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Agenda resmi untuk pertemuan tersebut, yang diadakan di kantor pusat Google Asia Pasifik di Singapura, termasuk presentasi tentang kejahatan ekonomi dan terorisme di wilayah tersebut. OSAC mempromosikan "kerja sama keamanan antara kepentingan sektor swasta Amerika di seluruh dunia dan Departemen Luar Negeri AS," menurut situs perusahaan.
Namun percakapan segera berubah menjadi potensi risiko di China yang dipicu oleh penangkapan Meng Wanzhou, kepala keuangan dan "pewaris" raksasa peralatan jaringan telekomunikasi China Huawei Technologies Co Ltd, yang ditahan di Kanada pada 1 Desember.
Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei, ditahan atas permintaan Washington sebagai bagian dari penyelidikan AS atas dugaan skema dalam menggunakan sistem perbankan global untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran, orang-orang yang tau penyelidikan tersebut mengatakan.
Penangkapan itu telah mengagetkan pasar global dan bisa membuat hubungan AS-China kembali memanas. Para konsultan dan analis risiko mengatakan, bahwa penangkapan itu dapat mendorong Beijing untuk membalas dalam beberapa bentuk.
Ketika ditanya apakah akan ada pembalasan terhadap eksekutif asing di China, juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang mengatakan pada hari Jumat, bahwa China selalu melindungi hak hukum orang asing di China sesuai dengan hukum.
"Tentu saja di China mereka harus menghormati hukum dan aturan China."
(roy/roy)
Baca dong https://www.cnbcindonesia.com/news/20181207205609-4-45487/cfo-huawei-ditangkap-eksekutif-perusahaan-as-hindari-chinaBagikan Berita Ini
0 Response to "News Internasional CFO Huawei Ditangkap, Eksekutif Perusahaan AS Hindari China 07 December 2018 21:06 WIB - CNBC Indonesia"
Posting Komentar