WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut kematian dua bocah migran dalam tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) akibat kesalahan Partai Demokrat.
"Setiap kematian anak-anak atau orang lain di perbatasan sepenuhnya kesalahan Demokrat dan kebijakan imigrasi mereka," kicaunya di Twitter, Sabtu (29/12/2019).
Trump menilai, kebijakan imigrasi memungkinkan migran melakukan perjalanan panjang dengan harapan dapat memasuki AS secara ilegal.
Baca juga: AS Sedang Shutdown, Trump Pilih Tak Rayakan Tahun Baru
"Mereka tidak bisa. Jika kita tidak memilih tembok, mereka bahkan tidak akan mencoba," imbuhnya.
Any deaths of children or others at the Border are strictly the fault of the Democrats and their pathetic immigration policies that allow people to make the long trek thinking they can enter our country illegally. They can’t. If we had a Wall, they wouldn’t even try! The two.....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 29, 2018
...children in question were very sick before they were given over to Border Patrol. The father of the young girl said it was not their fault, he hadn’t given her water in days. Border Patrol needs the Wall and it will all end. They are working so hard & getting so little credit!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 29, 2018
CNN melaporkan, seorang bocah laki-laki usia 8 tahun asal Guatemala meninggal dunia pada malam Natal di Gerald Champion Regional Medical Center di Alamogordo, New Mexico.
Bocah itu diidentifikasi sebagai Felipe Gomez Alonzo. Dia sempat dibawa ke rumah sakit setelah petugas perbatasan melihat tanda-tanda penyakit dalam dirinya.
"Anak itu ditahan selama 90 menit tambahan untuk pemeriksaan dan kemudian dikeluarkan dari rumah sakit pada 24 Desember sore dengan resep amoxicilin dan Ibuprofen," demikian pernyataan CBP.
Diwartakan Fox News, petugas perbatasan mendapati Alonzo menderita batuk-batuk .Dia didiagnosis menderita demam dan suhu tubuhnya mencapai 103 derajat Fahrenheit.
Setelah mendapat dengan resep obat, dia masih sakit dan selanjutnya meninggal di rumah sakit.
Alonzo meninggal dunia usai kematian bocah perempuan usia 7 tahun bernama Jakelin Caal Maquin pada bulan ini.
Gadis cilik yang juga berasal dari Guatemala itu mengalami dehidrasi karena tidak makan atau minum selama beberapa hari sebelum dia ditahan.
Baca juga: Trump Ancam Tutup Perbatasan Meksiko jika Tak Bisa Bangun Tembok
Seperti diketahui, keinginan Trump untuk menekan pembangunan tembok perbatasan menyebabkan terjadinya "shutdown" di pemerintahan.
Hal tersebut terjadi setelah buntunya soal pendanaan tembok perbatasan antara Partai Republik dan Partai Demokrat, sesuai dengan janji kampanye Trump pada 2016 lalu.
Trump meminta pendanaan senilai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72,8 triliun, namun Demokrat tidak akan sepakat jika biaya keamanan perbatasan melebihi 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,9 triliun.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/12/30/19240001/trump-salahkan-partai-demokrat-atas-kematian-dua-bocah-migran
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Salahkan Partai Demokrat atas Kematian Dua Bocah Migran - KOMPAS.com"
Posting Komentar