Awalnya, salah satu tokoh yang ikut dalam demo tersebut, Lieus Sungkharisma dari Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi, mendesak pemerintah untuk keras menyikapi pemerintah China terkait hal ini dalam orasinya.
Lieus, yang merupakan warga Indonesia keturunan China, menganggap pemerintahan Presiden Joko Widodo lemah menghadapi Presiden Xi Jinping terkait isu Uighur lantaran ketergantungan Jakarta kepada Beijing dalam hal ekonomi.
"Yang di Istana harus cepat bergerak jangan nunggu rakyat turun ke jalan dulu. Kalau begini sih tahun 2019?"
"Ganti presiden!" teriak massa menjawab Lieus.
Slogan tersebut juga terus terdengar beberapa kali ketika sejumlah orator lain mengkritik pemerintah dan bertanya kepada massa apa yang akan terjadi pada 2019 jika pemerintah tetap bungkam soal Uighur.
Demo yang berlangsung pasca-salat Jumat itu diikuti oleh ribuan individu dari berbagai macam organisasi kemanusiaan dan komunitas Muslim.
Meski begitu, isu politik tak luput masuk dalam agenda unjuk rasa tersebut. Sebagian peserta demo terlihat merupakan kelompok-kelompok yang pernah mengikuti demo aksi damai 212.
Hal itu terlihat dari banyak massa yang menyanyikan yel-yel Aksi Bela Islam 212. Beberapa tokoh Alumni 212 seperti Ketua Umum FPI Sobri Lubis, aktivis Neno Warisman, Sekretaris Jendral Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir, Ketua Umum DPP Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif, dan Ketua GNPF-Ulama Yusuf Muhamamd Martak, turut meramaikan aksi hari ini. (rds/has)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181221165549-106-355569/massa-aksi-bela-uighur-teriak-2019-ganti-presidenBagikan Berita Ini
0 Response to "Massa Aksi Bela Uighur Teriak '2019 Ganti Presiden' - CNN Indonesia"
Posting Komentar