LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengomentari tuduhan Israel bahwa dia merupakan seorang anti-Semit.
Dalam pertemuan Oxford Union di London dikutip The Star Sabtu (19/1/2019), Mahathir mengaku tak masalah jika dia dicap demikian.
Dia menjelaskan, adalah haknya untuk mengomentari setiap tindakan Israel atas Palestina. Dia mengaku tak paham dengan sikap Tel Aviv.
Baca juga: Atletnya Dilarang Masuk, Israel Sebut PM Malaysia Fanatik Anti-Semitisme
"Kita berbicara tentang kebebasan berpendapat dan Anda tak bisa mengatakan apapun tentang Israel, tentang Yahudi, mengapa bisa begitu?" tanya Mahathir.
PM berjuluk Dr M itu menuturkan setiap orang yang mengatakan sesuatu hal tentang Israel bakal mendapat cap anti-Semit oleh yang bersangkutan.
"Adalah hak mereka beropini tentang saya. Juga hak saya untuk mengatakan bahwa mereka sudah melakukan banyak kesalahan," tegas Mahathir yang disambut tepuk tangan hadirin.
PM berusia 93 tahun itu juga mempertahankan kebijakan yang melarang perenang Israel untuk mengikuti turnamen di Serawak Juli mendatang.
Mahathir berkata, adalah hak sebuah negara untuk menutup wilayahnya bagi warga negara tertentu. Dia mengklaim banyak pemerintahan jatuh karena membiarkan orang asing masuk.
Selain itu, dia menuturkan Israel dan Malaysia tidak mempunyai hubungan diplomatik, dan memaparkan Tel Aviv telah membuat banyak kesalahan.
"Namun mereka dengan bebas melenggang begitu saja karena tidak ada yang berani mengatakan apapun tentang mereka," kata Mahathir.
PM yang pernah menjabat pada periode 1981-2003 itu lalu mendapat pertanyaan apakah adil menghukum warga Israel atas perbuatan pemerintahannya.
Dia menjawab mayoritas warga Israel mendukung kebijakan pemerintahnya. "Kami tak perlu menunjukkan sikap bersahabat kepada mereka," terangnya.
Sebelumnya, seorang perenang Israel ditolak masuk ke Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Para Renang Dunia pada 29 Juli hingga 4 Agustus.
Baca juga: Malaysia Tak Akan Terima Atlet Israel Berlaga di Negaranya
Kejuaraan yang bakal diikuti oleh 70 negara itu menjadi salah satu kualifikasi mengikuti Paralimpiade di Tokyo 2020 mendatang.
Sikap Kuala Lumpur itu kemudian mendapat tanggapan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Emmanuel Nahshon yang mengecam kebijakan tersebut.
"Israel mengecam keputusan yang terinspirasi oleh anti-Semitisme fanatik dari PM Malaysia Mahathir," ujarnya, dilansir AFP, Kamis (17/1/2019).
Kuala Lumpur telah dua kali menolak delegasi Israel untuk hadir dalam acara olahraga yang digelar di Malaysia.
Pada 2015, dua atlet selancar Israel terpaksa mengundurkan diri dari kompetisi di Pulau Langkawi setelah permohonan visa mereka ditolak.
Malaysia juga pernah menolak tawaran menjadi tuan rumah konferensi untuk badan sepakbola dunia, FIFA, pada 2017, karena akan ada delegasi Israel yang hadir.
Baca juga: Mahasiswi asal Israel Jadi Korban Penyerangan Orang Tak Dikenal di Australia
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2019/01/19/16521771/mahathir-mohamad-tidak-masalah-jika-dicap-sebagai-anti-semit
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mahathir Mohamad Tidak Masalah jika Dicap sebagai Anti-Semit - KOMPAS.com"
Posting Komentar