Bukan melindungi, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas justru mengancam Gaza dengan sanksi baru jika pemerintah di Gaza tak menyerahkan semua berkas administrasi
Kepala jaksa penuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Fatou Bensouda | Mahmoud Abbas
Hidayatullah.com–Kepala jaksa penuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Fatou Bensouda menyerukan diakhirinya pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Jaksa Fatou Bensouda mengatakan wilayah Palestina telah masuk dalam pemeriksaan awal kantornya dan ia memantau peristiwa-peristiwa disana dengan cermat.
“Setiap dugaan kejahatan baru yang dilakukan mengenai situasi di Palestina mungkin menjadi sasaran pengawasan kantor saya,” kata Bensouda dalam pernyataan.
Jaksa ketua, Mahkamah Kejahatan Perang itu mengatakan kekerasan itu harus dihentikan.
“Setiap orang yang menghasut atau terlibat dalam tindak kekerasan, termasuk memerintahkan, meminta, mendorong atau memberikan kontribusi dengan cara lain untuk melakukan kejahatan dalam yurisdiksi ICC bisa dituntut di pengadilan,” kata Bensouda.
Baca: Jurnalis Palestina Gugur pada Aksi ‘Kembali ke Palestina’ Jumat ini
ICC adalah satu-satunya pengadilan permanen independen di dunia, yang dibentuk pada 2002 untuk menyelidiki kejahatan terburuk termasuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Cuci Tangan
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengancam Gaza dengan sanksi baru jika pemerintah di Gaza tak menyerahkan semua berkas administrasi, dan menyatakan tak ikut bertanggung jawab terhadap kondisi di Gaza.
“Beberapa hari lalu kita berkunjung ke Mesir, dan kami tegaskan kepada mereka, kami menerima semua berkas administrasi, artinya pemerintah menerima semua berkas terkait managemen Gaza dari A-Z, termasuk kementerian, departemen, keamanan dan senjata dan lain-lain, saat itu kita akan menunaikan tanggungjawab penuh, namun jika tidak, maka semua urusan bukan tanggungjawab kami, apapun yang terjadi di sana,” ujarnya dalam pertemuannya dengan Komite Pusat Gerakan Fatah, Ahad (08/04/2018) kemarin di kantor kepresidenan di Kota Ramallah dikutip PIC.
Baca: Pembunuhan Warga Palestina di Jalur Gaza ‘Melanggar hukum dan Disengaja’
Abbas menambahkan, “Kami tengah menanti jawaban dari Mesir, ketika sudah ada jawaban, kami akan berdialog dan melakukan tindakan untuk kepentingan nasional dan bangsa Palestina,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, ribuan warga Palestina kembali melakukan aksi damai di Perbatasan Gaza untuk pekan ke dua dan serdadu Zionis terus menembaki para pendemo dengan senjata tajam. Sudah lebih dari 22 orang gugur ditembak serdadu Zionis, sementara sedikitnya 1.060 pendemo terluka di perbatasan. Hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan di Gaza.
Terakhir, wartawan foto Yasser Mortaja gugur akibat luka yang dideritanya Jum’at (06/04/2018) malam setelah ditembak di perut oleh serdadu Zionis pada pagi hari.
Di antara yang gugur juga ada remaja berusia 15 tahun, Hussein Mohammed Madi, dari Kota Gaza. Madi tewas di timur Kota Gaza karena peluru dum-dum (peluru jenis khusus yang baru akan meledak setelah masuk ke dalam tubuh sehingga menghancurkan organ tubuh), ungkap kementerian.
Di Jalur Gaza, sekitar 1,3 juta dari dua juta penduduk di wilayah itu adalah pengungsi. Aksi protes yang dijululi “Great March of Return” dijadwalkan berlangsung selama enam pekan di sepanjang perbatasan Gaza dan ‘Israel’.
Aksi itu dimulai Jum’at (30/3) lalu yang bertepatan dengan Hari Tanah dan akan mencapai puncaknya pada 15 Mei pada peringatan Hari Nakba. Yakni, hari yang menandai diusirnya warga Palestina oleh ‘Israel’ pada 1948.*
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ICC Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza, Mahmoud Abbas Cuci Tangan"
Posting Komentar