Merdeka.com - Pejabat senior di pemerintahan Amerika Serikat kemarin mengatakan Presiden Donald Trump sudah memerintahkan para pemimpin militer untuk mulai menarik mundur pasukan AS dari Suriah.
BERITA TERKAIT
Dalam sebuah rapat dengan para pejabat keamanan nasional dua hari lalu, Trump menekankan pasukan AS bisa terlibat dalam tugas memberi pelatihan untuk tentara lokal buat mengamankan kawasan yang sudah direbut kembali dari tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Namun Trump menyatakan misi pasukan AS tidak akan berlangsung lebih lama setelah ISIS semakin kalah dan dia berharap negara lain, terutama negara Arab kaya di Timur Tengah untuk mengambil alih tugas mengamankan kawasan, termasuk mengerahkan pasukan mereka sendiri.
Dalam rapat itu Trump berulangkali mengatakan keinginannya buat menarik mundur pasukan AS meski komandan Timur Tengah pasukan AS berpendapat sebaliknya.
Dalam jumpa pers di Gedung Putih Trump mengatakan, "Saya ingin keluar dari Suriah. Saya ingin memulangkan tentara kita."
AS, kata Trump, sudah menghabiskan dana sebesar USD 7 triliun di Timur Tengah dalam 17 tahun terakhir. Angka itu ternyata termasuk biaya perang di Afghanistan melawan Taliban di Asia Selatan yang tahun lalu Trump setuju untuk meningkatkan alokasi dana di sana.
"Jadi kini sudah waktunya. Sudah waktunya. Kita berhasil mengalahkan ISIS," ujar Trump, seperti dilansir laman the Washington Post, Kamis (4/4). "Tapi terkadang kini sudah waktunya kita pulang dan kita mempertimbangkan dengan sangat serius, oke?"
Trump sudah sering mengungkit angka USD 7 triliun ini, termasuk di masa kampanye meski pengamat memperkirakan angka sebenarnya hanya separuh dari itu.
Dalam pidato di Institut Perdamaian, Kepala Komando Pusat AS Jenderal Joseph l Votel mengatakan, "Banyak kemajuan kita raih dalam dua tahun terakhir, tapi bagian tersulit adalah apa yang ada di depan kita sekarang."
Yang dimaksud Vottel adalah peran militer AS dalam 'mengamankan Suriah' dan 'pembangunan kembali untuk jangka panjang' usai ISIS dikalahkan.
Votel bersama Menteri Pertahanan Jim Mattis juga sudah berulang kali mengatakan dalam beberapa bulan ini bahwa pasukan AS akan tetap bertahan di Suriah untuk memastikan stabilitas dan resolusi politik usai perang.
Dalam pidato di Negara Bagian Ohio pekan lalu Trump mengatakan Amerika akan segera keluar dari perang di Suriah setelah mengalahkan ISIS.
Namun pejabat senior AS kemarin mengatakan kepada NBC News, dalam rapat dengan pejabat keamanan nasional itu Trump juga akhirnya memutuskan pasukan AS akan bertahan di Suriah sedikit lebih lama meski akhirnya akan segera ditarik mundur.
"Presiden memperlihatkan ketidaksukaannya tentang wacana bertahan di Suriah untuk jangka panjang," kata pejabat itu, seperti dilansir laman Sputnik News, Rabu (4/4).
Trump akhirnya mengambil keputusan itu setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis dan pejabat keamanan lain mengatakan penarikan mundur total pasukan AS akan menimbulkan risiko bagi apa yang telah diraih militer AS.
"Kita tidak akan segera mundur tapi juga presiden tidak ingin tetap bertahan untuk jangka panjang," kata si pejabat.
Pentagon sebelumnya mengatakan saat ini ada sekitar 2.000 personel pasukan AS di Suriah. [pan]
Baca dong https://www.merdeka.com/dunia/plintat-plintutnya-trump-tarik-mundur-pasukan-as-dari-suriah.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Plintat-plintutnya Trump tarik mundur pasukan AS dari Suriah"
Posting Komentar