TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menepis ancaman yang disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin (21/5/2018), yang menyebut akan menjatuhkan sanksi terberat dalam sejarah kepada Teheran.
Rouhani mengatakan, seluruh dunia saat ini tidak akan lagi menerima Washington yang membuat keputusan atas nama mereka.
"Siapa Anda hingga dapat membuat keputusan untuk Iran dan dunia?" ujar presiden dalam pernyataannya yang dikutip sejumlah kantor berita Iran.
"Dunia kini sudah tidak menerima AS yang mengambil keputusan atas nama mereka. Setiap negara memiliki kemerdekaan masing-masing," tambah Rouhani.
Baca juga: Menlu AS: Kami Bakal Beri Sanksi Terhebat dalam Sejarah kepada Iran
Pernyataan Rouhani tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas pidato Pompeo sebelumnya yang mengancam bahwa AS akan menjatuhkan sanksi terberat dalam sejarah terhadap Iran.
AS akan menjatuhkan sanksi tersebut kecuali Teheran bersedia menyepakati 12 tuntutan berkenaan dengan kebijakan regional dan program nuklir mereka.
Namun Rouhani menolak usul pemerintahan Trump dengan menyebutnya sebuah kemunduran 15 tahun ke belakang dan hanya mengulang pernyataan pada 2003.
"Warga Iran telah mendengar pernyataan itu ratusan kali dan sudah tidak lagi memperhatikannya," kata Rouhani dilansir AFP.
AS yang memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 menuai kecaman dari pemimpin negara-negara Eropa.
Kritikan juga disampaikan pemerintah Rusia dan China yang berjanji akan mempertahankan kerja sama perdagangan dengan Iran.
"Dunia sudah tidak menerima logika di mana seorang pria yang dulunya kepala dinas mata-mata memutuskan untuk orang lain," kata Rouhani, mengacu pada Pompeo yang merupakan mantan kepala CIA.
Baca juga: AS Ingin Membangun Koalisi Global Melawan Rezim Iran
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/05/22/12371591/presiden-iran-tepis-ancaman-sanksi-terberat-as
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Iran Tepis Ancaman Sanksi "Terberat" AS"
Posting Komentar