Liputan6.com, Kuala Lumpur - Laporan terbaru terkait penyelidikan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 diungkap Senin 30 Juli 2018. Namun, hasilnya sama sekali tak menjawab misteri terbesar: di mana kapal terbang yang membawa 239 orang itu berakhir empat tahun lalu, dan apa gerangan yang membuatnya celaka?
"Tim tidak bisa menentukan penyebab pasti hilangnya MH370," demikian kesimpulan laporan penyelidikan setebal 495 halaman, seperti dikutip dari situs ABC Australia, Selasa (31/7/2018).
Misteri MH370 belum berakhir. Laporan penyelidik justru memicu lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, terutama bagi para keluarga korban.
Malaysia Airlines MH370 tak diketahui nasibnya sejak lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju China pada 8 Maret 2014. Setelah 94 menit terbang, ia kemudian hilang tanpa jejak.
Meski tak mengungkapkan hal baru soal mengapa MH370 lenyap dalam penerbangan rutinnya dari Kuala Lumpur menuju Beijing, laporan para penyelidik memberikan sejumlah informasi baru yang menarik.
Informasi tersebut secara tak langsung membantah sejumlah teori konspirasi yang beredar soal nasib pesawat Boeing 777-200 ER itu.
Berikut 9 temuan penyelidik yang membantah teori konspirasi terkait hilangnya Malaysia Airlines MH370:
1. Tak ada bukti yang memberatkan 2 pilot
Sejumlah pihak menduga, pilot Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah bertanggung jawab atas hilangnya pesawat tersebut.
Kecelakaan konon dipicu upaya bunuh diri pilot, yang kabarnya mengalami gejolak emosi akibat pernikahannya yang retak. Ada lagi yang menduga, Zaharie melampiaskan frustasinya atas vonis pahlawan politiknya, Anwar Ibrahim, hanya beberapa jam sebelum ia terbang. Sebelum MH370 lepas landas, pemimpin oposisi Malaysia itu divonis 5 tahun bui dalam kasus sodomi.
Namun, berdasarkan hasil investigasi terhadap Zaharie Shah dan kopilot, Fariq Abdul Hamid, tak ada yang memberatkan keduanya.
Tim penyelidik mewawancarai keluarga dan kolega keduanya. Hasilnya, tak ada indikasi masalah kesehatan mental yang diderita pilot dan kopilot, misalnya kecemasan, apatis, atau lekas marah.
Juga tak ada bukti keduanya mengalami masalah keuangan, alkohol atau narkoba, serta perubahan perilaku yang mendadak. Baik pilot dan kopilot tak punya motif untuk sengaja mencelakakan pesawat atau membelokkan rutenya. Sebaliknya, Zaharie Ahmad Shah dan Fariq Abdul Hamid punya rekam jejak mengesankan.
Laporan tersebut membersihkan nama Zaharie Ahmad Shah yang menjadi objek prasangka gara-gara temuan simulator di rumahnya. Ia diketahui menggunakannya beberapa bulan sebelun insiden MH370.
Laporan penyelidik mengakui bahwa ia telah memasukkan tujuh koordinat yang 'diprogram secara manual', yang menciptakan rute penerbangan ke Samudra Hindia sebelah selatan, melalui Laut Andaman.
Namun, penyelidik berpegang pada penyelidikan polisi yang menemukan bahwa tak ada hal mencurigakan terkait informasi dalam simulator tersebut.
Penyelidik juga mengonfirmasi bahwa telepon genggam milik kopilot memberikan sinyal saat pesawat terbang di atas Penang, Malaysia. Namun, tak ada komunikasi yang terekam.
Penyelidik melakukan pengujian pada penerbangan lain, yang menunjukkan bahwa "merek ponsel tertentu bisa membuat panggilan pada ketinggian 20 ribu kaki."
Saksikan video menarik terkait MH370 berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "9 Temuan Penyelidik Vs Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370"
Posting Komentar