REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Seorang laki-laki Cesar Sayoc diduga sebagai pengirim 14 paket bom ke pejabat dan mantan pejabat AS ditangkap di Florida. Ia mengirim bom pipa kepada tokoh-tokoh oposisi Presiden AS Donald Trump satu pekan sebelum pemilu jeda digelar pada 6 November mendatang.
Sayoc, mantan penari erotis dan pegulat profesional pernah dituntut atas ancaman meledakkan perusahaan listrik yang memutus jaringan listriknya. Ia ditangkap di toko onderdil di Plantation, Florida. Sayoc akan menghadapi lima tuntutan hukum.
Direktur Federal Bureau of Investigation Christopher Wray mengatakan sidik jari dan DNA menjadi bukti untuk mengidentifikasi pelaku. Wray mengingatkan penangkapan ini tidak berarti ancaman paket bom sudah berhenti.
"Mungkin ada paket lain yang sedang transit sekaran dan paket lainnya yang dalam perjalanan," kata Wray, Sabtu (27/10), dikutip dari Reuters.
Pihak berwenang juga menyita mobil van berwarna putih milik Sayoc. Kaca mobil tersebut dipenuhi stiker dukungan kepada Trump, slogan 'CNN SUCKS' dan foto politikus Partai Demokrat yang disilang garis warna merah.
Pihak berwenang juga menegaskan masih melakukan investigasi untuk mengetahui apakah ada orang lain yang terlibat dalam teror ini. Mereka juga pastikan masih ada kemungkinan ada pelaku lain yang akan ditangkap.
Sayoc ditangkap setelah empat hari pemburuan menangkap pengirim bom pipa ke tokoh-tokoh yang secara terbuka mengkritik Trump dan pemerintahannya. Bom pertama ditemukan di rumah pengusaha dan penyumbang terbesar Partai Demokrat George Soros.
Kediaman mantan Presiden AS Barack Obama dan mantan calon Presiden AS Hillary Clinton juga menjadi sasaran. Empat paket bom pipa lainnya ditemukan di rumah dan kantor kritikus dan senator partai Demokrat. Salah satu paket bom juga ditemukan di kantor pos di San Francisco.
Semua paket tersebut dikirimkan melalui kantor pos dan berhasil diamankan sebelum sasaran menerima paket tersebut. Tidak ada yang terluka dalam aksi teror ini.
Wray mengatakan setiap paket bom berisi pipa dan kabel yang tersambung dengan sebuah baterai. Ia menambahkan penyidik belum mengetahui apakah bom-bom yang dikirimkan benar-benar berfungsi tapi ia yakin bom-bom tersebut cukup berbahaya jika terkena panas dan gesekan.
Para ahli mengatakan berdasarkan konstruksi bom yang tidak sempurna terlihat bom tersebut tidak didisain untuk membunuh atau melukai. Menurut mereka bom-bom itu hanya bertujuan untuk menakut-nakuti.
Berdasarkan laporan stasiun televisi CNN, Sayoc mengatakan kepada penyidik bom-bom tersebut tidak akan melukai siapa pun dan ia tidak punya niat untuk melakukai siapa pun. Wray menolak berkomentar apakah pelaku kooperatif dengan pihak berwenang atau tidak.
Dalam konferensi pers ia mengatakan salah satu dari dua paket yang dikirimkan ke Senator Maxine Waters, terdapat sidik jari Sayoc. Bom-bom ini meningkatkan ketegangan politik karena terjadi selama kampanye pemilu jeda. Di mana Partai Demokrat berusaha untuk mengambil alih tampuk kekuasan yang dikontrol oleh Partai Republik.
Pengadilan federal di Manhattan menjatuhkan lima tuntutan terhadap Sayoc. Ia akan menghadapi tuntutan mengirim bahan peledak melalui pos dan transportasi antara negara bagian, mengancam mantan presiden, mengancam keamanan komunikasi antara negara bagian dan mengancam petugas federal. Jika ia ditanyakan bersalah atas semua tuduhan tersebut ia akan dihukum 48 tahun penjara.
"Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum seperti itu, terutama kekerasan politik," kata Jaksa Agung Jeff Sessions.
Trump mengumumkan penangkapan Sayoc di Gedung Putih. Ia menyebut apa yang dilakukan Sayoc sebagai kejahatan teror. Trump juga pastikan tidak ada tempat bagi kekerasan atas nama politik di Amerika.
"Kami tidak boleh membiarkan kekerasan politik berakar di Amerika, kami tidak bisa membiarkan itu terjadi dan saya berkomitmen untuk melakukan segalanya dengan kekuasaan saya sebagai presiden untuk menghentikan itu dan menghentikannya sekarang juga," kata Trump.
Sayoc berasal dari Brooklyn, New York dan ia terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Dalam catatan publik rumahnya beralamat di sebuah komplek apartemen mahal yang tertutup di Aventura, Florida.
Selain gambar-gambar dukungan kelompok ekstrim kanan di mobilnya, pandangan politik Sayoc juga terlihat di media sosialnya. Akun Twitter dan Facebook miliknya dipenuhi oleh kebencian terhadap Partai Demokrat, termasuk dua ciutan anti-Soros dua hari sebelum paket bom ditemukan dirumah miliuner tersebut.
Berdasarkan catatan publik Sayoc pernah ditangkap atas tuduhan kekerasan domestik, pencurian dan kejahatan-kejahatan lainnya termasuk ancaman bom. Sayoc saat ini masih berada di kantor FBI di Miramar, Florida. Dia akan dibawa ke Pusat Penahanan Federal di Miami sebelum menghadapi pengadilan pada hari Senin (29/10).
Baca dong https://www.republika.co.id/berita/internasional/amerika/18/10/27/ph8ehx328-terduga-pengirim-paket-bom-pipa-ditangkap-di-floridaBagikan Berita Ini
0 Response to "Terduga Pengirim Paket Bom Pipa Ditangkap di Florida"
Posting Komentar