Mantan diplomat Finlandia, Pertti Torstila, mengungkap tiga alasan Finlandia kembali dipilih menjadi lokasi pertemuan penting tersebut.
"Ada beberapa alasan mengapa Finlandia menjadi tempat pilihan, yaitu sejarah panjang pertemuan AS-Rusia, pendirian kebijakan asingnya, dan geografinya," ujar Torstilla kepada CNBC.
Namun setelah itu, Finlandia tetap dipilih menjadi tempat pertemuan antara Presiden AS, Bill Clinton, dan Presiden Rusia, Boris Yeltsin, pada 1992 dan 1997.
"Keduanya tahu dan memiliki hubungan yang baik dengan presiden Finlandia," ucap mantan Menteri Luar Negeri Finlandia tersebut.
Torstila mengatakan bahwa Ronald Reagan juga pernah singgah sebelum berkunjung ke Rusia pada 1988.
Secara geografis, Finlandia juga bisa menjadi pilihan yang logis mengingat sebelum pertemuan berlangsung, Trump melakukan rangkaian lawatan ke Eropa, sementara Putin berada di Moskow.
"Jarak penerbangan menuju Helsinki tak begitu jauh dari Moskow, di mana Putin akan menonton final Piala Dunia pada hari Minggu," kata Torstila.
Mereka dijadwalkan bertemu di Istana Kepresidenan Finlandia sekitar pukul 13.15 atau 17.15 WIB.
Ia pun berharap pertemuan kedua pemimpin negara itu dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi kawasan.
"Kami berperan sebagai tuan rumah, memberikan mereka kondisi terbaik. Saya sangat senang kami dapat menyediakannya," ucap Torstila. (has)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Helsinki, Tempat Langganan Pertemuan AS dan Rusia"
Posting Komentar