VIVA – Penurunan harga minyak mentah kembali berlanjut pada sesi kedua perdagangan Selasa, 24 Juli 2018. Hal ini didorong oleh kekhawatiran kelebihan pasokan oleh pelaku pasar.
Minyak mentah Brent mengalami penurunan 0,3 persen atau sebesar 19 sen menjadi US$72,87 per barel, setelah perdagangan kemarin yang turun 1 sen. Sementara itu, minyak mentah AS turun 21 sen atau sebesar 0,3 persen ke angka US$67,68 per barel.
Pada perdagangan sesi awal Senin, pada dasarnya pasar telah melihat adanya peningkatan harga setelah Presiden AS, Donald Trump memberikan respons secara tegas dan keras terhadap Iran jika kembali memberikan ancaman-ancaman terhadap Amerika Serikat.
"Harga minyak pada dasarnya menerima manfaat dari perseteruan yang terjadi pada akhir pekan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Rouhani. Namun, dorongan dari faktor itu mulai melemah karena para pedagang kemudian beralih ke masalah kelebihan pasokan," kata Kepala Perdagangan untuk APAC di broker OANDA, Stephen Innes, dilansir Reuters, Selasa 24 Juli 2018.
Iran masih berada di bawah tekanan AS yang terus meningkat, di mana pemerintahan Trump terus mendorong negara-negara lain untuk memutuskan semua impor minyak mentah Iran pada November 2018.
Sementara itu, Arab Saudi dan produsen-produsen utama minyak mentah meningkatkan pasokannya untuk mengimbangi kemungkinan kerugian, yang akan datang ketika mendekati batas waktu November tersebut.
Lihat Juga
Persediaan minyak mentah AS di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, naik dalam empat hari terakhir hingga Jumat lalu. Namun begitu, pada basis mingguan mendatang, para pelaku pasar memperkirakan stok di hub tersebut akan mengalami penurunan untuk 10 pekan berturut-turut.
Pasar juga telah tertekan oleh kekhawatiran terkait dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi, akibat perselisihan perang perdagangan global yang terus meningkat.
Para pemimpin keuangan G20 pada akhir pekan lalu menyuarakan keprihatinan terkait risiko perlambatan pertumbuhan global akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
"Efek perang perdagangan yang terus berlanjut turut meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan global yang terus meredam sentimen," kata Innes.
Baca dong https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1057274-harga-minyak-tertekan-kelebihan-pasokan-globalBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Tertekan Kelebihan Pasokan Global"
Posting Komentar