TEMPO.CO, Jakarta - Seorang komandan Pengawal Garda Revolusi Iran mengatakan pada Rabu 4 Juli bahwa Iran akan memblokir pengiriman minyak melalui Selat Hormuz di Teluk Persia jika Amerika Serikat melarang penjualan minyak Iran.
"Jika mereka ingin menghentikan ekspor minyak Iran, kami tidak akan mengizinkan pengiriman minyak untuk melewati Selat Hormuz," kata Ismail Kowsari seperti dikutip oleh situs Young Journalists Club, YJC, dilansir dari Reuters, 5 Juli 2018.
Baca: Jenderal Ini Tuduh Israel Curi Awan dan Salju dari Iran
Sementara militer Amerika Serikat menegaskan kembali janji untuk menjaga perairan Teluk Persia agar tetap terbuka bagi kapal tanker minyak ketika Iran mengancam untuk menutup kawasan itu.
Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat militer AS, seperti dilansir Associated Press, mengatakan bahwa pelaut Amerika dan sekutu regional siap untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di mana pun hukum internasional mengizinkan.
Baca: Iran Kembali Buka Fasilitas Nuklir, AS Ancam Potong Minyak Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa 3 Juli kemarin, menyarankan Iran agar menghentikan ekspor regional jika AS mengembargo ekspor minyak Iran setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir.
"Amerika Serikat mengatakan mereka ingin mengurangi ekspor minyak Iran ke titik nol, ini menunjukkan mereka belum memikirkan konsekuensinya," kata Rouhani seperti dikutip oleh IRNA.
Baca: Iran Bersumpah Melawan Rintangan AS Soal Ekspor Minyak
Sementara Jenderal Iran, Qassem Soleimani, dilaporkan mengirim surat kepada Rouhani yang menyampaikan bahwa pasukan Garda Revolusi siap untuk kebijakan apapun.
Kantor OPEC di Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger
Gubernur OPEC Iran, Hossein Kazempour Ardebili, mengatakan pada kantor berita kementerian minyak Iran, SHANA.
"Permintaan Trump bahwa minyak Iran tidak boleh dibeli, dan tekanan pada perusahaan-perusahaan Eropa ketika Nigeria dan Libya berada dalam krisis, ketika ekspor minyak Venezuela telah jatuh karena sanksi AS, ketika konsumsi domestik Saudi telah meningkat di musim panas, tidak lain adalah merugikan diri sendiri. Ini akan meningkatkan harga minyak di pasar global. Pada akhirnya adalah konsumen Amerika yang akan membayar harga untuk kebijakan Donald Trump."
Baca: Turki Tolak Desakan AS Hentikan Impor Minyak Iran
Uni Eropa, yang pernah menjadi importir minyak terbesar Iran, telah berjanji untuk menjaga agar kesepakatan nuklir 2015 tetap diteruskan tanpa Amerika Serikat dan mencoba menjaga agar minyak dan investasi Iran terus mengalir. Tetapi para pejabat Eropa mengakui bahwa sanksi AS membuat sulit untuk memberikan jaminan kepada Iran. Menteri luar negeri dari lima negara penandatangan perjanjian nuklir akan bertemu dengan pejabat Iran di Wina, Austria, pada Jumat, 6 Juli, untuk membahas bagaimana menjaga agar perjanjian tetap dilanjutkan.
Baca dong https://dunia.tempo.co/read/1103884/minyak-diembargo-iran-ancam-blokir-jalur-tanker-di-teluk-persiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Minyak Diembargo, Iran Ancam Blokir Jalur Tanker di Teluk Persia"
Posting Komentar