WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih untuk kesekian kalinya disorot karena membuat pernyataan publik yang keliru, kali ini terkait kunjungan Presiden Donald Trump ke Inggris.
Lewat akun Twitter resmi, staf Gedung Putih melakukan sebuah blunder setelah memunculkan kesan bahwa Skotlandia bukan bagian dari Inggris Raya.
"Hari ini @realDonaldTrump dan @FLOTUS minum teh bersama yang mulia Ratu Elizabeth II di Istana Windsor sebelum meninggalkan Inggris."
Baca juga: Balon Bayi Raksasa Bikin Trump Merasa Tak Diinginkan di London
Netizen dengan cepat menekankan bahwa Trump tidak meninggalkan Inggris tetapi dia berkunjung ke Skotlandia pada Jumat (13/7/2018).
Para netizen kemudian mengecam pernyataan Gedung Putih ini sembari menyebut tim Presiden Trump perlu mendapat pelajaran geografi.
"Dia masih di Inggris Raya, bodoh!" kata pengguna Twitter, Emma Kennedy.

Sedangkan netizen lainnya mencoba menjelaskan posisi Skotlandia di dalam Kerajaan Inggris Raya.
Setelah mendapatkan banyak kritikan netizen Inggris, Gedung Putih menghapuskan cuitan tersebut.
Pada Jumat, Air Force One mendarat di bandara Prestwick Glasgow. Di sana Presiden Trump dijadwalkan menghabiskan akhir pekan di resir golf Turnberry miliknya.
Sebelumnya, di London Trump mendapat tentangan warga Inggris saat melakukan kunjungan resmi dua hari ke negara itu untuk bertemu Ratu Elizabeth dan PM Theresa May.
Baca juga: Trump: Brexit Bisa Membunuh Prospek Perdagangan Inggris-AS
Saat tiba di lapangan golf Turnberry pun aksi protes tak berhenti. Saat itu, seorang peterjun payung dari Greenpeace muncul sambil membentangkan spanduk.
"Trump Well Below Par," demikian isi spanduk itu dengan menggunakan istilah dari olahraga golf.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/07/14/18054821/sebut-skotlandia-bukan-bagian-inggris-raya-gedung-putih-dikecam
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebut Skotlandia Bukan Bagian Inggris Raya, Gedung Putih Dikecam"
Posting Komentar