Search

Narsisme China di Antara Kim Jong-un dan Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengejutkan soal pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un tampaknya menarik untuk dimanfaatkan oleh China.

Media lokal China menyebut perbaikan hubungan Korea Selatan, Korut, dan Amerika Serikat belakangan ini tak lepas dari peran Beijing.

Beberapa media seperti tabloid Global Times dan koran Partai Komunis China, People's Daily, berupaya memperlihatkan kepada publik bahwa peran Beijing tak bisa diabaikan dalam perbaikan relasi AS-Korut.

People's Daily menyebut Beijing yang mengedepankan cara diplomatik dalam menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea turut berkontribusi mewujudkan situasi kondusif untuk menggelar dialog bersama Korut.

Selama ini China menekan Korut untuk menghentikan program nuklirnya, sekaligus mendesak Seoul dan Washington menangguhkan latihan militer bersama agar Korut mau berembuk.

"Harus dimengerti bahwa sinyal-sinyal meredanya ketegangan ini merupakan hasil dari proposal penangguhan dua kebijakan tersebut," bunyi editorial People's Daily, dikutip Reuters, Senin (12/3).

Koran tersebut mengklaim bahwa Presiden Trump menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Xi Jinping melalui telepon. Menurut artikel itu, Trump bersyukur karena selama ini China menekankan pendekatan dialog kepada AS.

"Pihak AS sangat berterima kasih dan menaruh perhatian tinggi pada peran penting China dalam masalah Semenanjung Korea."

China dan Korut memiliki sejarah kebersamaan yang panjang, terutama dalam Perang Korea 1950. Saat itu, kedua negara sama-sama berperang melawan Korsel yang didukung AS.

Meski begitu, kedekatan Pyongyang dan Beijing kini tidak sedekat dulu. Sejak Kim Jong-un menjabat 2011 lalu, pemimpin tertinggi Korut itu belum pernah mengunjungi China, tidak seperti kakek dan ayahnya.

Hubungan Korsel dan Korut membaik setelah Olimpiade Pyeongchang.Hubungan Korsel dan Korut membaik setelah Olimpiade Pyeongchang. (The Presidential Blue House/Yonhap via REUTERS)
China bahkan cenderung tidak bersuara banyak menanggapai perbaikan relasi Korut dan Korsel sejak gelaran Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Februari lalu.

Meski tak sedekat dulu, peran China dalam setiap dialog yang melibatkan AS dan Korut dianggap tetap penting.

"Peran China tidak dapat dihindari. Tidak ada cara untuk diasingkan," ucap Zheng Jiyongh, Direktur Pusat Studi Korea di Universitas Fudan, Shanghai.

Zheng mengatakan China adalah satu-satunya negara yang bisa memainkan peran penjamin jika AS dan Korut benar-benar menginginkan hasil yang signifikan dalam dialog antara keduanya.

"Tidak masalah apakah pembicaraan AS-Korut mengarah kepada perang atau damai, jika tidak ada bantuan dari China maka tidak mungkin terjadi stabilitas keamanan yang nyata di Semenanjung Korea." 

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180312195300-113-282431/narsisme-china-di-antara-kim-jong-un-dan-trump

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Narsisme China di Antara Kim Jong-un dan Trump"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.