TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menyalahkan negara sekutu Amerika Serikat di Teluk Persia sebagai biang keladi atas serangan pada parade militer di kota Ahvaz, Sabtu lalu.
Seperti diketahui, empat pria berpakaian seragam melepaskan tembakan pada parade militer Iran untuk memperingati dimulainya peran 1980-1988 dengan Irak yang kala itu dipimpin Saddam Hussein.
Serangan tersebut telah menewaskan 29 orang dan membuat 57 orang lainnya terluka.
Baca juga: Parade Militer Diserang, Iran Panggil Diplomat Denmark, Belanda, dan Inggris
Muncul pada Minggu (23/9/2018), Rouhani tidak secara langsung menyebutkan negara Teluk yang didukung oleh AS tersebut.
CNBC menyebut, dia bisa saja merujuk kepada Arab Saudi, Uni Emirat Arab, atau Bahrain yang merupakan sekutu dekat AS.
Negara-negara itu juga yang memandang Iran sebagai ancaman di kawasan atas dukungannya bagi kelompok militan di Timur Tengah.
"Semua negara dengan tentara bayaran kecil yang kita lihat di kawasan ini didukung oleh Amerika," katanya.
"Adalah orang Amerika yang menghasut mereka dan memberi sarana yang diperlukan untuk melakukan kejahatan ini," imbuhnya.
AFP mewartakan, para pejabat Iran memandang gerakan separatis Arab, Ahwazi Democratic Popular Front (ADPF) atau dikenal Al-Ahwazi, sebagai pelaku utama.
"Ini sangat jelas bagi kami siapa yang melakukan, kelompok apa, dan dengan siapa mereka berafiliasi," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan di televisi.
Rouhani menyampaikan pernyataan tersebut sebelum meninggalkan Teheran untuk pergi ke New York menghadiri Majelis Umum PBB.
Baca juga: Presiden Iran Bersumpah Bakal Membalas Serangan saat Parade Militer
"Mereka yang menyebabkan malapetaka adalah prajurit Sadam selama dia masih hidup dan kemudian mengganti pemimpinnya," ucapnya merujuk kepada mendiang diktator Irak, Saddam Hussein.
"Salah satu negara di selatan Teluk Persia menjaga kebutuhan finansial, persenjataan, dan politik mereka," ujar Rouhani.
Diplomat asing dipanggil
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, serangan pada parade militer dilakukan oleh teroris yang direkrut, dilatih, dipersenjatai, dan dibayar oleh rezim asing.
Sementara itu, stasiun televisi oposisi berbasis di London, Iran International TV, pada Sabtu lalu menyiarkan wawancara dengan Yaqoub Hor Altostari yang merupakan juru bicara ADPF.
Dia mengklaim ADPF bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pertahanan terhadap target yang absah.
Iran juga memanggil diplomat dari Denmark, Belanda, dan Inggris yang dianggap menampung beberapa kelompok anggota teroris dan memiliki standar ganda dalam memberantas terorisme.
Baca juga: Parade Militer di Iran Diserang, Delapan Tentara Tewas
Juru bicara militer Iran Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi menyatakan, tiga penyerang tewas di lokasi kejadian dan seorang pelaku lainnya tewas kemudian karena luka-luka.
Di sisi lain, kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah melakukan serangan tersebut.
SITE Intelligence Group, yang memonitor situs-situs kelompok ekstremis, melaporkan ISIS menyebut serangan itu sebagai tanggapan terhadap keterlibatan Iran dalam konflik di seluruh kawasan.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/09/23/20071281/iran-tuding-negara-arab-sekutu-as-terkait-serangan-parade-militer
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Tuding Negara Arab Sekutu AS Terkait Serangan Parade Militer"
Posting Komentar