Presiden Palestina: Yerusalem Bukan untuk Dijual
[NEW YORK] Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara keras dan tegas tentang Israel dan Amerika Serikat (AS) dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke-73 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS, Kamis (27/9). Abbas memulai pidatonya dengan menyebut “Yerusalem bukan untuk dijual”, sehingga menuai tepuk tangan dari dalam ruangan.
Dia selanjutnya mengecam hukum Israel yang disebutnya rasis, pemerintahan Trump yang tidak kritis terhadap Israel, dan kedua negara yang menolak untuk mematuhi kesepakatan internasional serta resolusi PBB.
“UU ini pasti akan mengarah kepada terciptanya satu negara rasis, negara apartheid, dan dengan demikian meniadakan solusi dua negara,” kata Abbas.
Dalam pidato pertamanya di PBB sejak AS memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, Abbas mengatakan warga Palestina saat ini melihat AS dengan “pandangan baru” dan tidak lagi sebagai penengah yang adil dalam proses perdamaian. “Pemerintahan ini telah mengingkari semua komitmen AS sebelumnya dan merusak solusi dua negara,” tambahnya.
Abbas juga menyerukan agar lebih banyak negara yang mengakui negara Palestina, serta meminta PBB menegakkan resolusi yang telah disahkan atas Israel. “Tidak cukup bagi majelis umum PBB untuk meloloskan pelembagaan kembali tanpa implementasi,” katanya, menyebut bahwa Israel tidak menerapkan satu pun dari lebih dari 700 resolusi yang diloloskan oleh SMU PBB sejak 1949.
Abbas juga mengangkat isu UNRWA (Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB untuk Palestina) yang menyediakan bantuan kepada lebih dari lima juta warga Palestina. UNRWA itu harus berjuang sejak AS mencabut dananya sebesar US$ 300 juta (Rp 4,4 triliun) dari organisasi itu.
Abbas menuding AS berusaha “melenyapkan” UNRWA dan mengaburkan perkiraan bahwa hanya ada 40.000 pengungsi Palestina.
Abbas menekankan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) berkomitmen sepenuhnya kepada perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan, tapi menyatakan kerja sama adalah jalan dua arah dan Palestina tidak akan terikat dengan perjanjian yang diingkari negara lain.[Al Jazeera/C-5]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Palestina: Yerusalem Bukan untuk Dijual"
Posting Komentar