Hidayatullah.com—Militer Amerika Serikat mengalami kesialan dengan jatuhnya satu pesawat tempur super mahal F-35 milik mereka.
Sebuah F35B jatuh di negara bagian South Carolina, kata Marine Corps. Pilotnya berhasil keluar dari pesawat sebelum jet tempur itu jatuh sehingga tidak ada korban.
Pihak marinir AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa investigasi perihal penyebab jatuhnya pesawat itu sedang dilakukan, lapor BBC Sabtu (29/9/2018).
F-35 merupakan program pengadaan peralatan perang berupa jet tempur yang paling mahal di dunia.
Penjualan globalnya diharapkan menyentuh angka 3.000 pesawat tempur, dan programnya dirancang bisa bertahan 30 sampai 40 tahun.
Akan tetapi program F-35 ini dihujani kritik baik soal biaya maupun keefektifan tempurnya.
Harga pesawat yang jatuh tersebut diyakini mencapai $100 juta meskipun sebuah kontrak Pentagon yang diumumkan hari Jumat (28/9/2018) menyebut untuk 141 pesawat F-35 harganya sudah dipangkas menjadi sekitar $89,2 juta perunit, menurut laporan Reuters.
Model pesawat yang jatuh itu merupakan satu dari tiga varian F-35 yang dioperasikan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali memuji keunggulan F-35, dengan mengatakan bahwa musuh-musuh AS “tidak dapat melihatnya.”
Menurut kontraktor utamanya, Lockheed Martin, pesawat empur F-35 tidak dapat terlihat musuh berkat kemampuan “silumannya yang canggih.”
F-35 pertama kali diterbangkan pada tahun 2006. Pesawat ini dikembangkan oleh Lockheed Martin sebagai pesawat unggulan yang dapat digunakan oleh Angkatan Udara AS, Korps Marinir dan Angkatan Laut AS.
F-35 memiliki tiga varian. F-35A memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat seperti pesawat konvensional, F35-B memiliki kemampuan lepas landas dari jarak pendek dan mendarat secara vertikal, F35-C dapat diterbangkan dari kapal induk di atas lautan dengan bantuan pelontar semacam katapel (lihat cara penerbangan pesawat tempur dengan bantuan ketapel dan pendaratannya di video di bawah). F-35 diberi kemampuan siluman sehingga tidak mudah terpantau musuh di radar, dan dapat melancarkan serangan sebelum lawan melihatnya. Bagian dari F-35 yang paling diunggulkan adalah sensor dan sistem komunikasinya, di mana data penerbangannya dapat diterima langsung oleh para komandan operasional, pilotnya dapat melacak pesawat lawan, mengacaukan radar dan mencegah lawan melancarkan serangan.
Hari Kamis (27/9/2018), Amerika Serikar untuk pertama kalinya menggunakan F-35B untuk menarget Taliban dalam operasi militernya di Afghanistan. Serangan tersebut dilakukan empat bulan setelah militer Israel mengumumkan sudah menggunakan F-35A dalam dua serangan berbeda.*
Baca dong http://www.hidayatullah.com/none/read/2018/09/30/151529/jet-tempur-super-mahal-f-35-militer-amerika-serikat-jatuh.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Jet Tempur Super Mahal F-35 Militer Amerika Serikat Jatuh"
Posting Komentar