Teheran - Serangan mengejutkan dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata terhadap parade militer Iran dan menewaskan sedikitnya 25 orang, nyaris setengahnya adalah anggota pasukan elite Garda Revolusi, Sabtu (22/9) waktu setempat.
Serangan itu rupanya menargetkan panggung tempat para pejabat Iran berkumpul di kota Ahvaz untuk menyaksikan perayaan tahunan mengenang perang melawan Irak 1980-1988.
Sangat jarang militer Iran menjadi target serangan di negaranya sendiri. Empat pelaku serangan yang juga melukai 60 orang itu akhirnya terbunuh.
Kantor berita IRNA menyebutkan sejumlah wanita dan anak-anak juga terbunuh dalam serangan tersebut.
Para pelaku serangan telah menyembunyikan senjata di area dekat rute parade sejak beberapa hari sebelum serangan dilakukan, kata Brigjen Abolfazl Shekarchi, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran.
“Semua empat teroris itu dengan cepat dinetralisir oleh pasukan keamanan,” kata Shekarchi.
“Di antara korban tewas adalah seorang anak gadis usia empat tahun dan seorang veteran perang yang duduk di atas kursi roda."
Korps Garda Revolusi Iran merupakan "pedang dan tameng" bagi kekuasaan syiah Iran sejak Revolusi Islam Iran pada 1979.
Garda ini cukup berkuasa di Iran dan punya bagian senilai miliaran dolar dari perekonomian Iran.
Sebuah video yang diputar oleh media-media Iran menunjukkan para tentara yang merangkak menghindari peluru. Salah satunya mengambil senjata lalu susah payah mencoba berdiri ketika para wanita dan anak-anak berlarian mencari perlindungan.
Video lain menunjukkan sejumlah tentara yang tampak kebingungan. "Dari mana mereka ini?" tanya salah satunya. Yang lain menjawab: "Dari belakang kita."
Ahvaz berada di Provinsi Khuzestan, di mana sering terjadi aksi demontrasi oleh kaum minoritas Arab. Iran adalah satu-satunya negara di kawasan Teluk Parsi yang bukan beretnis Arab.
Amerika Dituduh
Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Amerika Serijat mendukung negara-negara kawasan Teluk untuk melakukan serangan itu.
Khamenei memerintahkan pasukan keamanan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas serangan kepada Garda Revolusi ini, unit paling berkuasa dan paling lengkap persenjataannya dalam militer Iran dan langsung berada di bawah komandonya.
“Tindak kriminal ini merupakan kelanjutan dari rencana negara-negara di kawasan regional ini yang merupakan boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah mengganggu keamanan negara tercinta kita,” kata Khamenei dalam pernyataan yang diunggah di situsnya.
Dia tidak menyebut nama-nama negara dimaksud. Israel adalah juga sekutu utama AS yang berseberangan dengan Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif mengatakan bahwa pelaku serangan adalah para teroris yang disokong negara asing.
"Para teroris yang direkrut, dilatih, dipersenjatai, dan dibayar oleh satu rezim asing telah menyerang Ahvaz," ujarnya di Twitter.
Kelompok separatis di provinsi tersebut, Patriotic Arab Democratic Movement in Ahwaz, mengaku bertanggung jawab aras serangan ini, menurut berita IRNA. Namun, kelompok tersebut membantah berita ini.
Kelompok radikal ISIS juga mengklaim serangan tersebut, tetapi tidak memberikan bukti apa pun.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Parade Militer Iran Diserbu, 25 Tewas"
Posting Komentar