Hidayatullah.com–Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah gencar melakukan kegiatan penyuluhan Hukum dan adat-istiadat yang berlaku di negara Arab Saudi, menyusul maraknya kasus hukum, baik ringan maupun berat, yang menimpa WNI di Arab Saudi.
KJRI Jeddah prihatin dengan banyaknya WNI di Arab Saudi yang terlibat pelanggaran terhadap norma-norma hukum dan adat istiadat yang berlaku di Arab Saudi. Sebagian melakukannya dengan sengaja, sebagian lain memang tidak tahu bahwa tindakan tersebut melanggar hukum karena terbawa kebiasaan di tanah air.
“Ada yang ketangkap pihak keamanan saat berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Dengan sesama WNI atau warga asing ” terang Rahmat Aming, Pelaksana Fungsi (PF) Konsuler-2 merangkap Kepala Kanselerai KJRI Jeddah yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan tersebut.
Mengigat pentingnya sistem hukum dan adat-istiadat di Arab Saudi untuk diketahui warga secara luas, Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, turun langsung memimpin Gerakan Sadar Hukum di sejumlah daerah guna memberikan pemahaman tentang sistem hukum dan norma-norma yang berlaku di Arab Saudi kepada masyarakat luas.
“Orang Saudi pun yang ada di Indonesia kalau melanggar, tidak saja dipulangkan tapi juga dicekal masuk ke Indonesia,” ucap Konjen saat memberikan penyuluhan hukum bagi kalangan siswa dan guru Sekolah Indonesia Makkah (SIM) pada Kamis, 8 Maret 2018.
Dalam sambutannya di hadapan siswa dari kelas 9 hingga kelas 12 dan para guru yang hadir dalam kegiatan tersebut, Konjen juga menyesalkan maraknya pengaduan kasus penipuan yang pelaku dan korbannya sama-sama WNI di Arab Saudi.
“Ada yang ketipu 13 ribu (riyal), 16 ribu, 20 ribu. Kok tega ya… orang sesama warga negara Indonesia. Alasannya mau dibikinin iqamah (kartu izin tinggal) ternyata bodong (palsu). Sesama warga Indonesia, kok bukan saling tolong-menolong ya. Tolong-menodong kalau begini,” ujar dia.
Konjen mengingatkan bahwa siapapun pelaku tindak kejahatan akan menghadapi konsekuensi hukum, baik di Arab Saudi mapun di Indonesia. “Jadi pasti akan dikejar,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Konjen mengajak para siswa dan guru yang hadir dalam kegiatan tersebut agar menghormati norma-norma dan adat-istiadat yang berlaku di Arab Saudi dan tidak memaksakan kebiasaan yang bertentangan aturan pemerintah setempat atau memancing kecurigaan masyarakat dan aparat Saudi.
“Sebagai tamu kita harus santun. Sebagai tamu di Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kita harus menghormati aturan-aturan yang ada di rumah tangga arab Saudi,” ucapnya.
Materi penyuluhan yang disampaikan meliputi: komplekasitas permasalah WNI di Arab Saudi seperti ketenagakerjaan (gaji tidak dibayar, pekerja yang tidak dipulangkan sehabis kontrak), keimigrasian (pemalsuan dokumen, melebihi izin tinggal), sosial (kasus akhlak, pernikahan siri baik sesama WNI maupun dengan warga asing, berduaan dengan lawan jenis yang bukan murim) dan persoalan seputar jemaah umrah dan haji (jemaah haji dan umrah terkantar), pernikahan di Arab Saudi bagi WNI, Dos and don’ts, jenis pelayanan KJRI Jeddah dan mekanisme serta jalur-jalur pengaduan, dan lain-lain.
Diakhir acara, PF Konsuler-3 Ainur Rifqie Madanie yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut membagi-bagikan hadiah kepada para siswa yang berhasil menjawab dengan benar pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.*/kiriman Fauzy Chusni (Jeddah)
Baca dong http://www.hidayatullah.com/berita/berita-dari-anda/read/2018/03/09/137512/kjri-jeddah-ajak-siswa-dan-guru-sekolah-indonesia-makkah-sadar-hukum.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "KJRI Jeddah Ajak Siswa dan Guru Sekolah Indonesia Makkah Sadar Hukum"
Posting Komentar