/data/photo/2018/03/12/1135039377.jpg)
SEOUL, KOMPAS.com - Persetujuan Amerika Serikat ( AS) untuk menggelar perundingan dengan Korea Utara ( Korut) mengejutkan banyak kalangan.
Bahkan, Korut nampaknya juga tidak menyangka ajakannya bakal diterima secara langsung oleh Presiden Donald Trump.
Itu terlihat dari belum adanya respon yang dilayangkan Pyongyang terkait kapan waktu, dan tempat digelarnya perundingan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Baik Ta Hyun berkata, Korut masih belum menunjukkan pernyataan resmi.
"Utara nampaknya masih butuh waktu untuk melakukan pendekatan hati-hati akan adanya dua pertemuan (dengan Korsel dan AS)," kata Baik diwartakan Yonhap Senin (12/3/2018).
Baca juga : Direktur CIA Sebut AS Tidak Akan Beri Kelonggaran ke Korut
Andray Abrahamian, peneliti Forum Pasifik CSIS berkata, Korut pasti sedikit bingung akan pesan apa yang disampaikan Utusan Khusus Korsel, Chung Eui Yong.
Chung terbang ke Washington untuk bertemu dengan Trump, dan melaporkan hasil kunjungannya dari Pyongyang Senin (5/3/2018).
"Saya rasa, Korut perlu melihat pesan seperti apa yang sampai ke Gedung Putih. Jadi, segalanya harus diluruskan sebelum mengumumkannya ke publik," kata Abrahamian kepada BBC.
Baik melanjutkan, Korsel mulai membentuk komite untuk mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi Antar-Korea, meski Korut dan Korsel belum merundingkannya secara langsung.
Terakhir kali kedua negara menggelar pertemuan tingkat tinggi adalah pada 2000 dan 2007.
Sebelumnya, Trump menyetujui ajakan Korut untuk bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di meja perundingan.
Pertemuan yang diagendakan terjadi pada akhir Mei mendatang itu bakal membahas denuklirisasi yang dilakukan negara komunis tersebut.
Pertemuan tersebut, jika benar-benar terealisasi, merupakan momen yang sangat bersejarah bagi kedua negara.
Sebab, selama ini, belum pernah ada Presiden AS aktif yang berhasil bertemu empat mata dengan Pemimpin Korut.
Namun, sejumlah kalangan sedikit pesimis bahwa Trump bakal mendapatkan hasil positif jika bertemu dengan Kim.
Sebabnya, Chung sempat menyatakan kalau sebagai ganti denuklirisasi, Korut meminta "ancaman" terhadap negaranya dihentikan.
Ancaman yang dimaksud adalah AS harus menarik seluruh pasukannya dari Korsel, dan mencabut sistem pertahanan udara yang ditempatkan di sekitar Semenanjung Korea.
Baca juga : Korsel dan Korut Bakal Gelar Konferensi Tingkat Tinggi April
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/03/12/14295631/perundingan-dengan-as-korut-belum-memberi-respon
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perundingan dengan AS, Korut Belum Memberi Respon"
Posting Komentar