Merdeka.com - Gedung Putih kemarin mengirimkan pesan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait serangan militer Turki di wilayah Afrin, Suriah. Amerika Serikat mengatakan mereka mulai mengurangi dukungan terhadap pasukan Kurdi Suriah.
Pesan itu bertolak belakang dengan apa yang pernah disampaikan Pentagon sebelumnya yang mengatakan mereka akan terus mendukung Kurdi meski Turki menggelar operasi militer buat menghancurkan mereka di sebelah barat laut Suriah.
Pernyataan yang berbeda itu memperlihatkan ambigunya sikap AS sekaligus upaya Gedung Putih untuk menyeimbangkan posisi mereka terhadap dua kubu bertikai.
Turki yang merupakan sekutu NATO AS selama ini berang dengan sikap Negeri Paman Sam yang mendukung Kurdi. Pasukan milisi Kurdi menjadi andalan Amerika dalam memerangi ISIS di Suriah dan Irak.
Gedung Putih mengingkari rencana militer AS yang ingin membentuk pasukan Kurdi di sebelah timur laut Suriah. Turki menentang keras rencana ini. Bagi Turki, milisi Kurdi adalah organisasi teroris yang mereka khawatir rencana AS ini bisa membuat pasukan Kurdi makin kuat dan bertahan di daerah kantong sebelah selatan Turki.
Dilansir dari laman the New York Times, Selasa (23/1), rencana AS itu, kata seorang pejabat senior, berasal dari jajaran pejabat militer di lapangan dan tak pernah dibahas secara serius atau secara resmi disampaikan kepada para pejabat senior di Gedung Putih atau Dewan Keamanan Nasional.
Pejabat itu juga mengatakan AS tidak punya hubungan dengan pasukan Kurdi di Kota Afrin yang kini tengah digempur militer Turki.
Sang pejabat kemudian menjelaskan soal perbedaan istilah sekutu dan rekan dalam sebuah misi perang. Bagi AS, Kurdi adalah rekan di medan tempur. Tindakan AS di lapangan, kata dia, selalu berdasarkan perhitungan kepentingan.
Pernyataan Gedung Putih itu tampaknya upaya untuk meyakinkan Erdogan yang selama ini menganggap Kurdi sebagai ancaman negara.
Namun pernyataan Pentagon dua hari lalu menegaskan dukung AS untuk membentuk pasukan Kurdi. Komandan senior AS memuji kerja sama mereka dengan Kurdi yang membantu menumpas ISIS.
"Pasukan AS kini tengah melatih rekan setempat untuk secara internal fokus menjaga stabilitas dan mencegah ISIS," ujar Mayor Adrian Rankine-Galloway, juru bicara Pentagon dalam pernyataan.
"Pasukan keamanan lokal ini bertujuan mencegah menyebarnya teroris ISIS karena pasukan mereka di Suriah kini sudah hampir tamat dan secara jangka panjang untuk memastikan ISIS tak bisa kabur atau kembali."
Robert S Ford, pengamat dari Institut Timur Tengah sekaligus mantan dubes AS untuk Suriah, menulis dalam sebuah kolom, operasi militer Turki di Suriah membuat AS sulit mengambil posisi. Tekanan Turki membuat AS terlihat lemah, tulis Ford. Sejumlah pengamat Kurdi juga menuding AS sebagai sekutu yang tidak bisa dipercaya.
"Dalam jangka panjang, cukup sulit melihat bagaimana AS akan mengamankan posisinya demi tujuan politik dan reformasi pemerintahan di Suriah," kata dia. [pan]
Baca dong https://www.merdeka.com/dunia/ambigu-sikap-as-di-tengah-konflik-turki-vs-kurdi-di-suriah.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Ambigu sikap AS di tengah konflik Turki vs Kurdi di Suriah"
Posting Komentar