Konteks pernyataan Alumni 212 berkaitan dengan upaya mereka menjegal partai merah itu di Pilkada 2018. Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut Alumni 212 sebaiknya belajar politik terlebih dahulu ke KPU atau partainya sebelum bicara terlalu panjang.
"Alumni 212 bisa meminta pendidikan politik dari KPU or PDIP terkait demokrasi terutama pilkada. Hingga saat ini, PDIP leading sebagai partai yang paling tinggi elektabilitasnya. Artinya, PDIP yang paling bagus kinerjanya, internal demokrasinya, maupun kualitas SDM-nya," ujar Eva kepada wartawan, Sabtu (27/1/2018).
"Jadi (PDIP) paling pas untuk diajak debat, dialog, diskusi dengan Alumni 212 supaya bisa jadi warga negara yang kategori pemilih cerdas," imbuh dia.
Jika dicap biang kerok, Eva mempertanyakan dasar tudingan tersebut karena menurutnya partainya menganut ideologi Pancasila. PDIP, disebut Eva, sebaiknya diajak berdiskusi oleh Alumni 212 agar tak terjadi salah paham soal demokrasi.
"Jika ukurannya selain Pancasila, maka diskusi demokrasi tidak akan nyambung. Dalam demokrasi Pancasila, ada prinisp kepatuhan hukum. Jika PDIP disoal dalam posisi tersebut, kesalahan pada yang menyoal," ucap dia.
(gbr/tor)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PDIP: Kami Siap Diajak Dialog Alumni 212, Agar Jadi Pemilih Cerdas"
Posting Komentar