KABUL, KOMPAS.com - Korban serangan bom bunuh diri yang terjadi di pusat kota Kabul, Afghanistan, dilaporkan meningkat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Waheed Majroh berkata, korban tewas bom yang dipasang di ambulans itu telah mencapai 95 orang.
"Selain itu, kami memperoleh konfirmasi terdapat 158 orang terluka," ujar Majroh dikutip oleh AFP Sabtu (27/1/2018).
Sebelumnya, jumlah korban tewas mencapai 40 orang, sedangkan 140 orang lainnya menderita luka-luka.
Seorang pria kepada Ariana TV berkata, Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jamuriate begitu kewalahan merawat korban luka aksi teror yang diklaim oleh Taliban tersebut.
Baca juga : Taliban Pakai Ambulans sebagai Bom Bunuh Diri, 40 Orang Tewas
"Bagi korban dengan luka yang tidak membahayakan hidup, rumah sakit meminta mereka pergi ke tempat lain," tutur pria tersebut.
Sebelumnya, Taliban menggunakan ambulans yang diisi peledak sebagai media serangan.
"Pelaku awalnya berhasil lolos pos pemeriksaan pertama dengan dalih mengantar pasien ke Rumah Sakit Jamuriate," papar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Nasrat Rahimi.
Namun, di pos pemeriksaan kedua, salah satu polisi mengenalinya sehingga pelaku tidak mempunyai jalan lain selain meledakkan diri.
Adapun BBC melaporkan, ledakan itu terjadi di bangunan lama kementerian dalam negeri, dan kantor Uni Eropa dan Dewan Perdamaian.
Ini merupakan serangan mematikan kedua yang dilakukan oleh Taliban dalam kurun waktu satu pekan terakhir.
Pekan lalu (20/1/2018), mereka menyerang Hotel Intercontinental, dan menewaskan 25 orang, dengan 13 di antaranya merupakan warga asing.
Adapun bom mobil tersebut merupakan yang pertama sejak 31 Mei 2017. Saat itu, 14 orang dilaporkan tewas.
Baca juga : Presiden ke Afghanistan, Akankah Taliban Buka Perwakilan di Indonesia?
Baca dong http://internasional.kompas.com/read/2018/01/27/21483951/korban-tewas-serangan-bom-ambulans-di-afghanistan-capai-95-orangBagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Tewas Serangan Bom Ambulans di Afghanistan Capai 95 Orang"
Posting Komentar