Soal Senjata Supercanggih, Pemimpin Dunia Khawatirkan Sesumbar Putin

Soal Senjata Supercanggih, Pemimpin Dunia Khawatirkan Sesumbar Putin
U-5 | Sabtu, 3 Maret 2018 | 12:01

[WASHINGTON] Para pemimpin dunia mengkhawatirkan sesumbar Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut sistem persenjataan baru Rusia sanggup melumpuhkan pertahanan Amerika dan NATO. Sebaliknya Putin menepis tudingan bahwa Rusia berambisi untuk memenangi perlombaan senjata.

Pada Jumat (2/3), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengungkapkan i keprihatinan serius mengenai komentar Vladimir Putin soal senjata nuklir negaranya.

Secara tiba-tiba, Putin mengejutkan negara Barat pada Kamis (1/3) saat menyampaikan pidato kenegaraannya untuk mengungkap sistem persenjataan baru Rusia dan kapal selam berteknologi nuklir. Pengumuman itu dilontarkan kurang dari tiga minggu sebelum pemilihan presiden yang diduga akan memperpanjang kekuasaannya sampai 2024.

"Pernyataan Rusia yang mengancam untuk menargetkan negara sekutu Barat tidak dapat diterima dan kontraproduktif," ujar juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sebaliknya Putin bersikeras bahwa senjata generasi canggihnya hanya akan digunakan untuk membela diri. Meskipun demikian, presentasi Putin justru menampilkan montase video rudal yang melintasi pegunungan dan samudra, termasuk Atlantik.

Juru bicara Putin Dmitry Peskov membantah tuduhan bahwa Rusia telah melanggar perjanjian kontrol senjata.

"Kami secara kategoris menolak tuduhan bahwa Rusia melanggar ketentuan dan pasal hukum internasional mengenai perlucutan senjata dan senjata. Rusia tidak akan tertarik ke dalam perlombaan senjata apapun," ujarnya.

Peskov menolak tuduhan bahwa salah satu video tersebut diduga menggunakan peta Amerika Serikat untuk mensimulasikan serangan ke Florida.

"Tidak ada peta yang digunakan di sana, ini benar-benar kontur simbolis, tidak ada ikatan dengan negara mana pun," katanya.

Washington telah menuduh Moskwa melanggar perjanjian senjata era Perang Dingin. Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan sangat tidak menguntungkan bagi AS setelah menyaksikan animasi video yang menggambarkan serangan nuklir ke AS.[Reuters/RT/AFP/U-5]

Let's block ads! (Why?)