Namun, seperti dilansir CNN, muncul pertanyaan siapakah yang akan membayar akomodasi hotel bagi Kim selama berada di Singapura kelak?
Berdasarkan kondisi perekonomian Korut yang memburuk akibat terpaan sanksi yang keras, Pyongyang meminta negara lainlah yang membayar akomodasi hotel bagi Kim dan rombongan dalam delegasinya.
Mengutip dari Washington Post, di Singapura nanti Kim menuntut tinggal di hotel bintang lima yang mewah yakni hotel Fullerton. Berdasarkan penelusuran , hotel itu memiliki kamar tipe presiden dengan harga lebih dari US$6.000 per malamnya.
Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar lebih soal akomodasi yang tercantum dalam laporan The Post tersebut.
Trump sendiri diperkirakan akan tinggal di hotel bintang lima yang masuk grup Shangri-La. Sementara itu ruang pertemuan diperkirakan ada di hotel Capella di pulau Sentosa.
Di satu sisi lembaga kampanye antinuklir internasional, ICAN, disebutkan menawarkan untuk membayar akomodasi Kim menggunakan dana hadiah dari Nobel Perdamaian tahun lalu dengan nilai total US$1,1 juta. ICAN menyatakan pihaknya bersedia melakukan itu demi mendukung pedamaian antinuklir.
"Perjuangan kami adalah komitmen untuk menghapuskan senjata nuklir, dan kami menilai bahwa pertemuan bersejarah ini hanya sekali dalam satu kesempatan generasi untuk bekerja dalam perdamaian serta pelucutan senjata nuklir," ujar salah satu anggota ICAN, Akira Kawasaki.
Tak hanya itu, Washington Post pun mengabarkan bahwa AS berencana untuk mencabut sementara dan mencairkan pembekuan sanksi atas Korut dari negara tersebut.
(kid)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180603041805-113-302992/bakal-pertemuan-trump-kim-sisakan-pertanyaan-biaya-akomodasiBagikan Berita Ini
0 Response to "Bakal Pertemuan Trump-Kim Sisakan Pertanyaan Biaya Akomodasi"
Posting Komentar