Wukuf Arafah sendiri dilakukan pada 10 Dzulhijah atau pada Senin (20/8). Di sana jemaah akan mendengarkan khutbah dari pembicara yang sudah ditunjuk.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah memantau persiapan wukuf di Arafah. Dia memastikan fasilitas untuk jemaah telah siap digunakan.
"Jangan sampai ada jemaah yang ketinggalan. Petugas haji harus memastikan betul seluruh jamaah sudah berada di Arafah pada 19 Agustus," kata Lukman seperti dikutip Antara.
Total sekitar tiga juta calon haji dari berbagai penjuru dunia akan berada di Padang Arafah yang terbagi sesuai kluster tenda yang telah ditentukan pemerintah Arab Saudi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan slot petak tenda terbesar di Padang Arafah.
Sekitar 221 ribu jemaah Indonesia berpindah dari Mekkah ke Arafah dalam tiga tahap. Gelombang pertama diberangkatkan Minggu setelah Subuh hingga zuhur Waktu Arab Saudi (WAS).
Kemudian, gelombang kedua dimulai zuhur hingga sekitar pukul 16.00 WAS dan terakhir pukul 16.00-18.00 WAS.
Pemberangkatan jemaah secara bergelombang itu guna menghindari penumpukan jemaah karena mobilisasi jemaah tidak hanya bagi Indonesia tetapi dari negara-negara lain.
Sebagaimana tahun sebelumnya, akses menuju Arafah diperkirakan akan sangat padat. Sehingga pemberangkatan harus dilakukan bertahap.
Otoritas Saudi telah membagi jemaah Indonesia di tenda-tenda yang dikelola 70 maktab. Setiap maktab mengelola fasilitas untuk 2.970-3.000 jemaah. Sementara satu maktab terdiri dari 20-30 tenda dengan luas yang bervariasi.
Dari Arafah, jemaah akan lanjut bergerak ke Muzdalifah guna menginap sebentar (mabit) di kawasan itu untuk mempersiapkan kerikil lempar batu/ jumrah di Mina.
Setelah itu, mereka berangkat ke Mina untuk menunggu waktu yang ditentukan bagi jemaah Indonesia guna melakukan jumrah di Jamarat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "221 Ribu Jemaah Haji Indonesia Mulai Bergerak ke Arafah"
Posting Komentar