CANBERRA, KOMPAS.com - Julie Bishop, satu dari sedikit perempuan dalam kabinet menteri di Australia, memutuskan mundur dari jabatan menteri luar negeri.
Keputusan tersebut diumumkan Bishop pada Minggu (26/8/2018), sehari setelah dirinya gagal terpilih dalam pemungutan suara oleh Partai Liberal untuk posisi perdana menteri.
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah pejabat perdana menteri sebelumnya, Malcolm Turnbull diminta mundur dari posisi pemerintahan tertinggi itu pada Jumat (24/8/2018).
Pengunduran diri Bishop mengejutkan banyak pihak, yang kemudian berasumsi bahwa dia telah menjadi korban politik Australia yang dikenal keras terhadap perempuan.
Baca juga: Krisis Kepemimpinan Memanas, Kantor Calon PM Australia Dilempari Batu
"Saya akan mengundurkan diri dari posisi saya di kabinet sebagai menteri luar negeri," kata Bishop dalam pernyataannya dilansir AFP.
Meski tak lagi menjabat sebagai menteri, namun pernyataan Bishop mengindikasikan bahwa dirinya masih akan tetap bertahan di parlemen.
Wakil ketua Partai Liberal yang berkuasa, Bishop mengajukan dirinya sebagai salah satu kandidat perdana menteri untuk dipilih dalam pemungutan suara partai, Jumat (24/8/2018).
Namun hasil pemungutan suara jauh berbeda dengan jajak pendapat yang menunjukkan popularitasnya di kalangan pemilih.
Pada kenyataannya, Bishop hanya mendapat 11 suara dari total 85 suara, jauh dari dua kandidat lainnya, Menteri Keuangan Scott Morrison dan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton.
Bishop langsung tersingkir pada putaran pertama, sementara Morrison akhirnya terpilih menjadi perdana menteri menggantikan Turnbull setelah unggul 45-40 dalam pemungutan suara putaran kedua dengan Dutton.
Sebuah bukti percakapan aplikasi chatting WhatsApp yang diyakini antara anggota Partai Liberal, yang diungkapkan media ABC, pada Minggu (26/8/2018), menunjukkan bahwa mereka menentang pemberian suara untuk Bishop dan menyerukan untuk memilih Morrison.
Baca juga: Scott Morrison Terpilih Menjadi Perdana Menteri Baru Australia
Terpilihnya Morrison sebagai perdana menteri Australia yang baru menjadi pejabat keenam untuk posisi tertinggi di Canberra dalam 11 tahun terakhir.
Hal tersebut kemudian dikaitkan dengan gejolak dalam politik di Australia yang kerap berganti pejabat perdana menteri.
Sementara Morrison sebagai perdana menteri baru Australia, telah mengumumkan kabinetnya. Dia mempertahankan kabinet gabungan antara partai Liberal dengan Nasional.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/08/26/18492391/usai-gagal-terpilih-jadi-perdana-menteri-menlu-australia-mengundurkan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Gagal Terpilih Jadi Perdana Menteri, Menlu Australia Mengundurkan Diri"
Posting Komentar