Search

Haru Biru Reuni Korut-Korsel: Terpisah 68 Tahun oleh Perang Korea

Setelah terpisah selama 68 tahun oleh Perang Korea, puluhan warga Korea Selatan dan Korea Utara melakukan reuni yang sangat emosional, yang mempertemukan para keluarga yang saling terpisah. Pekan reuni ini adalah salah satu kesepakatan utama yang dibuat oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada pertemuan puncak mereka di bulan April lalu.

Baca Juga: Saatnya Mengakhiri Perang Korea yang Tak Kunjung Usai

Oleh: CBS News

Puluhan warga Korea Selatan berada di Korea Utara minggu ini, untuk bersatu kembali dengan anggota keluarga mereka, setelah terpisah sejak Perang Korea pada tahun 1950-an. Reuni yang emosional dan terbatas itu sedang diadakan di sebuah resor pegunungan di utara perbatasan antara kedua negara.

Sudah tiga tahun sejak reuni terakhir yang mempertemukan keluarga yang tercerai-berai terjadi, dan waktu hampir habis bagi banyak warga Korea yang kini berusia 80-an dan 90-an, lapor koresponden CBS News, Ben Tracy. Mereka menemui kerabat lama mereka yang hilang untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, tetapi patut dicatat bahwa ini juga akan menjadi pertemuan mereka untuk yang terakhir kali.

Seorang wanita berusia 92 tahun memeluk putranya—yang sekarang berusia 71 tahun—untuk yang pertama kali dalam 68 tahun. Seperti semua orang di ruangan itu, mereka terpisah selama Perang Korea berdarah yang membagi Semenanjung Korea menjadi dua pada tahun 1953. Seseorang berusia 82 tahun dari Korea Selatan bersatu kembali dengan dua saudarinya, yang keduanya telah menghabiskan hidup mereka di Utara.

“Saya mengira saudari-saudari saya sudah meninggal. Tapi, mereka hidup dan sehat,” kata Bae Sun-hee.

Lee Chun Woo mengira bahwa saudarinya di Korea Utara telah meninggal dunia. (Foto: Channel News Asia/Lim Yun Suk)

Seorang saudara laki-laki dan perempuan tidak dapat menahan emosi mereka saat pertama kali mereka berpelukan dalam beberapa dekade.

Baca Juga: Awal Mula Perang Korea: Bukan Kim Il-sung, Tapi Joseph Stalin Bertanggung Jawab?

“Ketika dia mendekat dari sana, (saya mengenalinya dari) bagian di wajahnya yang tampak mirip ayah kami,” kata Shin Geum-sun, dari Korea Utara.

Pekan reuni ini adalah salah satu kesepakatan utama yang dibuat oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada pertemuan puncak mereka di bulan April. Ini adalah momen yang dipenuhi stabilitas relatif di Semenanjung Korea, meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa Korea Utara sepenuhnya telah mengambil langkah-langkah untuk meninggalkan program senjata nuklirnya.

Tetapi bagi orang-orang di ruangan itu, hal itu tak penting. Mereka ada di sini untuk menebus waktu yang hilang, mengetahui bagaimana keluarga mereka menghabiskan hidup mereka hanya beberapa ratus mil jauhnya. Banyak yang membawa foto keluarga besar mereka, meskipun kadang-kadang sulit untuk saling mengenali satu sama lain.

“Bahkan jika dia sudah tua dan memiliki keriput di wajahnya, masih ada beberapa dari dirinya yang tersisa dalam penampilannya,” kata Kim Young-sun setelah bersatu kembali dengan saudara laki-lakinya di Korea Utara.

Ada ribuan orang Korea lainnya yang belum terpilih untuk berpartisipasi dalam salah satu reuni ini. Di Korea Selatan, mereka dipilih menggunakan lotere, tetapi di Korea Utara, diyakini mereka dipilih berdasarkan kesetiaan kepada rezim otoriter negara tersebut.

Keterangan foto utama: Shin Geum-sun memeluk saudaranya. (Foto: via CBS)

Haru Biru Reuni Korut-Korsel: Terpisah 68 Tahun oleh Perang Korea

Let's block ads! (Why?)

Baca dong https://www.matamatapolitik.com/haru-biru-reuni-korut-korsel-terpisah-68-tahun-oleh-perang-korea/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Haru Biru Reuni Korut-Korsel: Terpisah 68 Tahun oleh Perang Korea"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.