Sanksi-sanksi mulai berlaku pukul 24.01, Selasa (7/8) waktu setempat dan membatasi akses untuk mendapatkan mata uang dolar Amerika dan industri besar negara itu seperti mobil dan karpet.
Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan Senin (6/8), Trump mengatakan sanksi ini bertujuan memberi tekanan pada Iran di sektor finansial yang bisa menghasilkan "solusi akhir yang lengkap" atas ancaman dari Iran berupa antara lain pengembangan rudal dan kegiatan "jahat" di wilayah.
Pada Mei Presiden Donald Trump mengumumkan pembatalan kesepakatan nuklir yang dicapai oleh pendahulunya Barack Obama karena dianggap terlalu menguntungkan Iran.
Presiden Donald Trump menandatangani keputusan mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada 8 Mei 2018 lalu. (Reuters/Jonathan Ernst)
|
Dia kembali mengecam kesepakatan ini pada Senin (6/8) dan menyebutnya "kesepakatan sepihak buruk yang tidak bisa mencapai tujuan utama yaitu menutup seluruh jalan bagi Iran dalam membuat bom nuklir."
Upaya itu sia-sia dan keputusan Trump ini memperlihatkan bahwa pemimpin AS ini lebih menyukai gaya bertindak sendiri dan tidak suka dengan kesepakatan multilateral.
Pejabat Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan kelompok ini sangat menyesali langkah Washington itu.
"Kami bertekad untuk melindungi operator ekonomi Eropa yang memiliki hubungan bisnis yang legal dengan Iran," ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Dampak penerapan kembali sanksi ini memicu ketegangan di dalam Iran melalui aksi protes dan aksi mogok kerja di berbagai kota terkait kelangkaan air bersih, harga-harga yang tinggi dan kemarahan atas sistem politik negara itu.
Presiden Donald Trump mengatakan terbuka akan kemungkinan mencapai kesepakatan yang lebih menyeluruh dengan Iran "yang menjawab serangkaian kegiatan jahat rejim itu, seperti program rudal balistik dan dukungan terhadap terorisme."
Namun Presiden Iran Hassan Rouhani menampik tawaran ini.
"Jika anda musuh dan menusuk dengan pisau, kemudian mengatakan siap berunding, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah cabut pisau itu terlebih dahulu," kata Rouhani kepada satu stasiun televisi.
"Mereka melancarkan perang psikologi terhadap bangsa Iran," kata Rouhani. "Melakukan perundingan sementara sanksi diberlakukan sangat tidak masuk akal." (yns)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180807150043-120-320233/donald-trump-berlakukan-kembali-sanksi-ekonomi-ke-iranBagikan Berita Ini
0 Response to "Donald Trump Berlakukan Kembali Sanksi Ekonomi ke Iran"
Posting Komentar