Langkah tersebut merupakan yang terbaru di tengah cekcok diplomatik antara kedua negara, menyusul pengusiran duta besar Kanada dari Riyadh pada awal pekan ini.
Pertikaian kedua negara dipicu oleh protes yang dilontarkan Kanada terhadap Kerajaan Saudi. Ottawa berulang kali menuntut Riyadh membebaskan sejumlah aktivis hak asasi manusia yang baru-baru ini ditahan. Salah satu yang ditangkap adalah pegiat hak asasi manusia Samar Badawi.
Badawi ditangkap bersama Nassima al-Sadah pada minggu lalu. Mereka adalah "korban paling baru dari aksi pemerintah terhadap gerakan hak perempuan yang tidak pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok Human Rights Watch.
Penangkapan ini dilakukan beberapa minggu setelah puluhan pegiat hak perempuan ditahan dan dituduh membahayakan keamanan nasional dan bekerja sama dengan musuh negara. Meski begitu, sebagian dari pegiat hak perempuan Arab Saudi ini telah dibebaskan.
Protes tersebut dianggap pemerintahan Raja Salman sebagai bentuk "campur tangan" atas masalah dalam negerinya. Selain mengusir duta besar Kanada, Riyadh juga turut menarik duta besarnya di Ottawa.
Dilansir Reuters, Kerajaan Saudi juga membekukan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Kanada.
Selain itu, The Guardian melaporkan Saudi juga akan menangguhkan kerja sama pendidikan seperti program pertukaran pelajar dengan Kanada. Riyadh juga disebut akan membatalkan sejumlah beasiswa bagi warga Kanada, dan memberikannya kepada warga negara lain.
Tetangga sekaligus sekutu Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab menyatakan dukungannya terhadap langkah Saudi tersebut. Meski begitu, kedua negara sejauh ini belum mengumumkan akan melakukan langkah serupa sebagai bentuk solidaritas terhadap Saudi.
(nat)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180807143410-120-320222/kisruh-diplomatik-saudi-setop-penerbangan-dari-dan-ke-kanadaBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisruh Diplomatik, Saudi Setop Penerbangan Dari dan ke Kanada"
Posting Komentar