Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan pada Jumat (31/8) bahwa jembatan-jembatan Sungai Orontes menghubungkan wilayah-wilayah provinsi Hama yang dikuasai pemerintah Suriah dengan Idlib.
Ketua kelompok ini, Rami Abdel Rahman, mengatakan jembatan itu diledakkan oleh Front Pembebasan Nasional (NFL) yang merupakan aliansi nonjihadis terbesar di Idlib.
"Itu adalah jembatan utama di sana, tetapi masih ada jembatan lain," ujar Rahman kepada AFP.
Jembatan itu terletak di lembah Al-Ghab, yang berada di provinsi Hama dan Idlib, dan bisa menjadi sasaran prtama serangan pemerintah Suriah.
Pasukan pemerintah Suriah mengepung provinsi Idlib, terutma di Al-Ghab, yang sebelumnya merupakan wilayah pertanian utama.
"Para pemberontak melihat peningkatan kegiatan pasukan pemerintah dengan penambahan jumlah tank dan kendaraan lapis baja lain," kata Abdel Rahan.
"Kelompok-kelompok pemberontak pun memperkuat posisi mereka untuk mengantisipasi operasi militer."
"Kami mengkonsolidasikan posisi kami sebagai persiapan operasi militer rezim yan gberkuasa," ujar Abu Marwan, seorang komandan NFL, kepada AFP, Kamis (30/8).
"Kami telah melihat sejumlah posisi pasukan pemerintah dan terus mengawasi mereka. Kami akan langsung membalas dengan seluruh senjata yang kami miliki jika mereka melakukan gerakan," tambahnya.
Pemerintah Suriah dan Rusia meningkatkan pernyataan keras terkait keberadaan para pemberontak di Idlib yang didominasi oleh Hayat Tahrir al-Sham bentukan bekas cabang al Qaedah di Suriah, Front al-Nusra.
"Komando Suriah memutuskan untuk mengalahkan Fron al-Nusra di Idlib dengan sekuat tenaga," ujar Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem.
Sebelumnya, Menlu Rusia Sergei Lavrov meminta Barat untuk tidak menghalangi "operasi anti-terorisme" di Idlib dengan menyatakan: "Kutil ini harus dihancurkan."
Turki yang memiliki perbatasan dengan Idlib telah mengerahkan tentara di wilayah itu dan mendukung NLF, menentang serangan besar-besaran yang bisa memicu pengungsian dalam jumlah besar.
Provinsi Idlib menjadi satu-satunya wilayah di Suriah yang masih dikuasai oleh kelompok perlawanan jihadis. (AFP/Omar Haj Kadour)
|
Lebih dari 350 ribu orang tewas dalam konflik ini dan jutaan lainnya terpaksa menjadi pengungsi.
Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merupakan kelompok jihadir terbesar di provinsi Idlib dan bermusuhan dengan kelompok NFL yang didukung Turki. (yns)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180901113847-120-326740/suriah-dan-rusia-siap-gempur-jihadis-di-provinsi-idlibBagikan Berita Ini
0 Response to "Suriah dan Rusia Siap Gempur Jihadis di Provinsi Idlib"
Posting Komentar