/data/photo/2018/11/18/3648456918.jpg)
PARIS, KOMPAS.com - Sekitar 283.000 orang berunjuk rasa di jalan-jalan raya utama dan di seluruh Perancis pada Sabtu (17/11/2018).
Sambil mengenakan rompi kuning, gerakan Gilets Jaunes atau rompi kuning ini memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak dan menyalurkan kemarahan atas pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.
Mereka menentang kebijakan kenaikan harga bahan bakar dan pajak lingkungan pada transportasi yang mencemari lingkungan.
Sebanyak 227 orang terluka, termasuk seorang polisi dan 117 lainnya ditahan dengan 73 di antaranya dibawa ke tahanan.
Baca juga: Jubir Perancis: Trump Kurang Sopan Santun
Melansir CNN, seorang demonstran nekat turun di jalan raya dan kemudian ditabrak mobil hingga tewas di wilayah Savoie.
"Itulah alasan mengapa kami khawatir tentang orang-orang yang tidak berpengalaman dalam mengorganisir aksi protes," ucap Menteri Dalam Negeri Perancis Christophe Castaner.
Perempuan usia 63 tahun itu tewas ketika ibu yang berusaha membawa putrinya ke dokter, panik karena demonstran mengepung mobilnya.
Pengemudi yang masih dalam keadaan syok dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Menteri Ekologi Perancis Francois de Rugy meminta warga untuk tetap menghargai petunjuk keselamatran agar protes berlangsung tanpa tragedi.
Toutes mes condoléances à la famille et aux proches de la personne décédée en #Savoie ce matin. J’appelle chacun à respecter les consignes de prudence et de sécurité pour que les droits de manifester et de circuler librement s’exercent sans qu’un nouveau drame ne se produise. pic.twitter.com/eDVyXxJ0fi
— François de Rugy (@FdeRugy) 17 November 2018
AFP melaporkan, meski jalan telah diblokir untuk menunjang demonstrasi, namun beberapa pengunjuk rasa memaksa jalan para pengemudi mobil.
Di Paris, beberapa ratus pengunjuk rasa meminta agar Macron mengundurkan diri dan menyanyikan lagu kebangsaan La Mardeillaise.
Mereka berupaya untuk berjalan menuju Istana Elysee, kediaman resmi Macron. Polisi berupaya mengahalangi mereka, namun beberapa menerobos jalan samping dan berhasil dihalau dengan gas air mata.
Baca juga: Mutiara dan Liontin Ratu Perancis yang Tewas Dipenggal Laku Rp 531 Miliar
Para pengunjuk rasa merasa selama ini diperas oleh kenaikan bahan bakar. Harga solar melonjak 16 persen tahun ini dari rata-rata 1,24 euro atau Rp 20.600 per liter, menjadi 1,48 euro atau Rp 24.600 per liter.
Menurut Federasi Indutri Minyak Perancis (UFIP), harganya bisa mencapai 1,53 euro Rp 25.500 per liter pada Oktober lalu.
Kenaikan harga sebagian besar disebabkan oleh lonjakan minyak mentah Brent yang meningkat lebih dari 20 persen pada semester pertama tahun ini.
Baca dong https://internasional.kompas.com/read/2018/11/18/11400851/massa-rompi-kuning-di-perancis-demo-kenaikan-bbm-1-orang-tewas
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Massa "Rompi Kuning" di Perancis Demo Kenaikan BBM, 1 Orang Tewas"
Posting Komentar