Search

Dukung Australia Pindah Kedubes ke Yerusalem, Prabowo Tak Paham Sejarah KAA

Padalarang - Pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyebut tak mempermasalahkan langkah Australia memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem menjadi pembahasan di rapat konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 PDI Perjuangan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Kesimpulannya, Prabowo tak paham sejarah hingga menafikan nasib Palestina.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jawa Barat menjadi saksi bagi sejarah dunia ketika dilaksanakan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Konferensi itu melahirkan Dasasila Bandung, yang menjadi dasar kemerdekaan sejumlah negara di dunia saat itu. "Berbekal semangat Dasasila Bandung, puluhan negara merdeka karena mereka percaya, sebagaimana Indonesia, bahwa kemerdekaan adalah hak bangsa," kata Hasto, Sabtu (24/11).

Dengan demikian, lanjut Hasto, ketika Prabowo bersikap tak peduli soal pemindahan kedutaan besar Australia itu, maka sangat memprihatinkan. "Ini adalah pemimpin yang tidak paham sejarah," kata Hasto.

Padahal, di tahun 1955 saja, Bung Karno sudah meminta agar Palestina ikut dalam KAA. Sebab kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk Palestina. Indonesia adalah negara antipenjajahan, antiimperialisme, dan antikolonialisme.

"Karena itu sikap Prabowo itu nyata-nyata berbeda dengan sikap PDIP, berbeda dengan apa yang diperjuangkan Bung Karno dan nyata-nyata berbeda dengan apa telah diperjuangkan Presiden Jokowi," ulasnya.

Acara konsolidasi itu dilaksanakan dalam rangka Safari Kebangsaan II PDI Perjuangan, yang menyusuri jalur selatan Pulau Jawa. Bertempat di Hotel Mason Pines, Padalarang, acara dihadiri juga Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin.

Hasto mengingatkan bahwa Bung Karno bahkan rela memutuskan Indonesia tak ikut Olimpiade 1962 sebagai bentuk protes atas hadirnya dua delegasi, Israel dan Taipeh.

Hasto juga menyindir kubu Prabowo-Sandi, yang menyampaikan kerinduannya terhadap rezim Orde Baru (Orba) Soeharto.

"Apa yang dirindukan sih? Korupsinya? Kolusinya? Nepotismenya? Apakah itu yang dirindukan untuk menimpa rakyat sendiri? Apakah itu yang dirindukan? Membagi kekayaan negara untuk kroni, termasuk keluarganya? Apa itu yang dirindukan?" beber Hasto di depan lebih dari seribu kader PDIP yang hadir.

Hasto juga menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bahwa berpolitik itu bicara masa kini dan masa depan, dengan api semangat perjuangan masa lalu yang penuh kepeloporan. "Semangat yang dulu hadir di tempat ini, di Bandung, di Jawa Barat. Demi nasionalisme, demi keyakinan Indonesia merdeka," ujarnya.

Sumber: BeritaSatu.com

Let's block ads! (Why?)

Baca dong http://www.beritasatu.com/politik/524209-dukung-australia-pindah-kedubes-ke-yerusalem-prabowo-tak-paham-sejarah-kaa.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dukung Australia Pindah Kedubes ke Yerusalem, Prabowo Tak Paham Sejarah KAA"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.