Golkar Anggap Prabowo Tak Miliki Konsep Jelas soal Palestina

Jakarta - Partai Golkar (PG) menganggap pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak punya konsep yang jelas mengenai perjuangan bangsa Palestina. Prabowo-Sandi hanya memanfaatkan isu Palestian untuk meraih elektabilitas tapi minim konsep penyelesaian.

"Pandangan Prabowo yang mendukung Australia terkait pemindahan kedutaannya ke Yerusalem sungguh sangat disayangkan. Jika Prabowo memiliki komitmen kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina tidak seharusnya memiliki pandangan seperti itu," kata Ketua DPP PG bidang Media dan Pengalangan Opini Tb Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Sabtu (24/11).

Ace yang juga juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin ini mengemukakan Prabowo seharusnya lebih sensitif terhadap isu Palestina yang sedang berjuang untuk meraih kemerdekaan, termasuk soal pemindahan Ibu kota Israel ke Yerusalem yang ditentang bangsa Indonesia.

"Bagi kami, pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem merupakan masalah serius. Sebagaimana kita tahu bahwa penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, bukan saja telah melukai perjuangan rakyat Palestina, tetapi juga melanggar berbagai resolusi PBB tentang keberadaan Yerusalem sebagai wilayah di bawah pengawasan PBB," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.

Dia menyebut ‎Presiden Jokowi pernah melakukan protes kepada Australia pada 16 Oktober 2018 tentang rencana Australia tersebut. Protes disampaikan langsung Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison lewat sambungan telepon.

"Memang kalau kita baca dari visi dan misi Prabowo-Sandi dalam kebijakan politik luar negerinya sama sekali tidak secara tegas mencantumkan dukungannya kepada kemerdekaan Palestina. Dalam dokumen visi dan misinya, Prabowo-Sandi tidak memiliki perhatian terhadap perjuangan rakyat Palestina," tegasnya.

Hal itu ‎berbeda dengan visi dan misi pasangan nomor urut 01 yang diusung PG. Dalam visi dan misi, Jokowi-Amin secara tegas disebutkan memperkuat kepemimpinan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Kemudian mempromosikan Islam yang moderat (Wasathiyyah), mempererat ukhuwah islamiyah sesama muslim di dunia. Kemudian terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina. "Dari visi dan misinya saja sudah sangat jelas bahwa kami sangat tegas sikapnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina," kata Ace.

Sumber: Suara Pembaruan