:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2398289/original/004611400_1541118857-IMG_20181101_192351.jpg)
Sejatinya, problem yang dihadapi Suriah bukan bersumber dari rakyatnya, tapi dari luar. Kini, rakyat Suriah yang sempat terpecah belah-telah sepakat melakukan rekonsiliasi. Presiden Bashar Al-Assad telah membuka pintu maaf bagi pihak yang memusuhinya dan menawarkan perdamaian.
"Kami di Suriah sangat meyakini kebenaran Islam dan Nabi Muhammad, maka kami tidak akan menyia-nyiakan satu nyawa pun. Kami akan selalu menempatkan kepentingan Suriah di atas apa pun. Kami tidak akan lagi saling menyalahkan dan akan fokus rekonsiliasi. Dan kami sepakat membangun Suriah bersama-sama," kata Adnan.
Mereka yang dulu saling berperang kini telah berada dalam satu barisan membangun Suriah. Sebab, kemenangan tidak akan ada harganya jika mereka akhirnya tidak memiliki negara.
Karena itu, ulama Suriah tersebut berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai elemen, agar bersatu dan menjunjung tinggi kepentingan negara di atas kepentingan lainnya. Adnan ingin masyarakat Indonesia mengambil pelajaran dari konflik yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah.
"Bagi orang yang berakal, mukmin sejati yang cinta kepada Allah, Rasulullah, tidak mungkin mereka memercikkan api konflik kepada negaranya. Dan mukmin sejati bisa mengorbankan dirinya demi kepentingan orang banyak," ujarnya.
Adnan lantas menceritakan pengorbanan Rasulullah dalam peristiwa Perjanjian Hudaibiyah. Nabi Muhammad rela mengikuti kaum Quraisy demi perdamaian umat.
"Jika kamu cinta Rasul, maka teladani sikap Rasul. Dan saya berpesan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk mengutamakan kepentingan agama, kepentingan negara, dibanding kepentingan nafsu. Kami berharap agar di Indonesia seluruh komponen saling paham untuk menghindari konflik kemudian hari," Adnan memungkasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kuil tertua di dunia yang ada di Turki kembali dibuka untuk pengunjung. Kuil sempat rusak karena konflik negara tetangga, Suriah.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesan Mufti Damaskus agar Indonesia Tak Seperti Suriah: Utamakan Negara"
Posting Komentar