SYDNEY, KRJOGJA.com – Australia dan Malaysia terlibat saling serang kata-kata terkait kemungkinan pemindahan kedutaan besar Negeri Kanguru di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengenai kemungkinan pemindahan kedutaan bulan lalu telah menimbulkan keprihatinan dari Malaysia dan Indonesia.
Dalam sebuah wawancara radio pada Jumat, Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg mengkritik Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohammad yang disebutnya pernah mengeluarkan pernyataan anti-semit atau anti-Yahudi.
Artikel Terkait : Menikmati Hidangan Mewah tapi Murah di Sumo Sushi
"Perdana Menteri Malaysia memiliki formula," kata Frydenberg dalam sebuah wawancara radio yang dikutip Reuters, Jumat (16/11/2018). “Dia menyebut orang-orang Yahudi berhidung bengkok. Dia telah mempertanyakan jumlah orang yang terbunuh dalam Holocaust. ”
Komentar Frydenberg itu disampaikan setelah Mahathir mengangkat isu pemindahan kedutaan Australia dengan PM Morrison pada KTT ASEAN ke-33 di Singapura pada Kamis pekan ini.
"Saya menunjukkan bahwa dalam menangani terorisme, seseorang harus tahu penyebabnya," kata Mahathir kepada wartawan usai berbicara dengan Morrison sebagaimana dilansir media Australia. "Menambah penyebab terorisme tidak akan membantu."
Morrison menyampaikan gagasan pemindahan kedutaan Australia dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Oktober. Gagasan yang diutarakan secara tiba-tiba itu diduga bertujuan untuk meraih simpati komunitas Yahudi sebelum pemilihan umum penting yang harus dimenangi pemerintahan Morrison guna mempertahankan mayoritas di parlemen.
Pernyataan Morrison telah menimbulkan keprihatinan dari Indonesia dan Malaysia, dua negara tetangga Australia yang giat memperjuangkan kemerdekaan Palestina. (*)
Baca dong http://krjogja.com/web/news/read/83370/Soal_Pemindahan_Kedubes_di_Israel_Australia_dan_Malaysia_Saling_SerangBagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Pemindahan Kedubes di Israel, Australia dan Malaysia Saling Serang"
Posting Komentar