TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Korea Utara diduga telah memasok material senjata kimia ke pemerintah Suriah.
Demikian pendapatan para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Bukti adanya hubungan Korea Utara dan Suriah terlihat saat pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk membunuh pada warga sipil.
Termasuk serangan baru-baru ini terhadap warga sipil di pinggiran Damaskus di Ghouta timur yang menggunakan gas klorin.
Pasokan dari Korea Utara termasuk ubin tahan asam, katup dan termometer. Menurut sebuah laporan penyidik PBB, teknisi rudal Korea Utara juga terlihat bekerja di senjata kimia dan fasilitas rudal di Suriah.
Laporan tersebut menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan oleh perdagangan antara Suriah dan Korea Utara, yang memungkinkan Suriah untuk mempertahankan senjata kimia. SebaliknyaSuriah memberikan uang untuk program nuklir dan rudal Korea Utara.
Komponen senjata kimia yang mungkin adalah bagian dari setidaknya 40 pengiriman yang sebelumnya tidak dilaporkan oleh Korea Utara ke Suriah antara tahun 2012 dan 2017.
Dari bagian rudal balistik yang dilarang dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan militer dan sipil, kata laporan tersebut, seperti bocoran yang diperoleh The New York Times.
Delapan ahli dari berbagai negara dan memiliki keahlian khusus di bidang-bidang seperti senjata pemusnah massal, transportasi maritim dan kontrol bea cukai telah dilibatkan dalam penyelidikan itu.
Sejak 2010 tim tersebut memiliki mandat dari Dewan Keamanan untuk menyelidiki kemungkinan sanksi yang mungkin dilakukan oleh Korea Utara dan mempresentasikan temuannya dalam sebuah laporan tahunan.
Meskipun para ahli belum mampu membuktikan secara pasti ada kerja sama Korea Utara dan Suriah mengenai senjata kimia, mereka mengatakan, bahwa hal tersebut memberikan perhitungan rinci sampai dalam upaya menghindari sanksi yang dimaksudkan untuk mengurangi kemajuan militer kedua negara.
William Newcomb, yang merupakan ketua tim pakar PBB di Korea Utara dari tahun 2011 sampai 2014, menyebut laporan tersebut sebagai "sebuah terobosan penting."
Sejak dimulainya perang sipil Suriah pada tahun 2011, ada kecurigaan bahwa Korea Utara menyediakan peralatan dan keahlian untuk mempertahankan program senjata kimia presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Kecurigaan tersebut tidak diramalkan ketika pada tahun 2013 Suriah menandatangani Konvensi Senjata Kimia dan mengklaim menyerahkan persediaan senjata kimianya.
"Kami tahu banyak hal terjadi," kata Mr. Newcomb. "Kami benar-benar ingin melakukan permainan senjata kimia, dan kami tidak bisa mendapatkan apa yang kami butuhkan untuk melakukannya." *
Baca dong http://manado.tribunnews.com/2018/02/28/korut-bantu-suriah-ciptakan-senjata-kimia-gas-klorin-bunuh-warga-sipilBagikan Berita Ini
0 Response to "Korut Bantu Suriah Ciptakan Senjata Kimia, Gas Klorin Bunuh Warga Sipil"
Posting Komentar