"Kim Yong-chol adalah iblis penjahat perang yang menyerang Korea Selatan. Dia pantas mati digantung di jalan," kata Kim Sung-tae dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP, Jumat (23/2).
Tak hanya Kim Sung-tae, 70 anggota parlemen lainnya juga menggelar aksi di depan kompleks kepresidenan Korsel untuk menolak kehadiran jenderal yang dituding bertanggung jawab atas sejumlah peristiwa berdarah itu.
Korsel juga menuding Kim Yong-chol sebagai dalang di balik serangan di Pulau Yeonpyeong yang merenggut empat nyawa.
Dengan rekam jejak tersebut, Korsel pun memasukkan nama Kim Yong-chol dalam daftar target sanksi berupa pembekuan aset.
"Di tengah situasi sulit ini, kami memutuskan untuk fokus pada perdamaian di Semenanjung Korea dan perbaikan relasi antar-Korea, bukan masa lalu mereka," ujar Baik, sebagaimana dilansir Reuters.
Membendung amarah publik, Baik pun menegaskan bahwa proses penyelidikan seluruh tudingan tersebut akan tetap dilanjutkan.
"Namun, upaya untuk membawa perdamaian di Semenanjung Korea juga penting agar provokasi seperti itu tidak terjadi lagi," kata Baik.
Meski demikian, sejumlah pengamat menganggap Korut mengirimkan Kim Yong-chol untuk menguji batasan kekuatan sanksi yang dijatuhkan atas mereka.
Tak lama setelah keputusan ini diumumkan, Chosun Ilbo melalui editorialnya menulis, "Dengan mengirimkan Kim Yong-chol, Korut melecehkan Korsel dan korban Cheonan." (has)
Baca dong https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180223155225-113-278376/politikus-korsel-minta-pemimpin-delegasi-korut-dieksekusiBagikan Berita Ini
0 Response to "Politikus Korsel Minta Pemimpin Delegasi Korut Dieksekusi"
Posting Komentar