SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In meminta Amerika Serikat ( AS) agar menggelar dialog dengan Korea Utara ( Korut).
Pernyataan tersebut diucapkan Moon ketika pasca-bertemu dengan jenderal Korut, Kim Yong Chol, saat pesta penutupan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang Minggu (25/2/2018).
Dilansir AFP Senin (26/2/2018), dalam pertemuan itu, Kim mengatakan bahwa Korut bersedia berdialog secara langsung dengan AS.
Dalam pandangan Moon, AS harus menurunkan tekanan terhadap Korut. Sebaliknya, negara komunis itu harus menunjukkan sikap bekerja sama terkait denuklirisasi.
Baca juga : Pakar Internasional: Dalam Hal Ini, Korut Dapat Medali Emas
"Sangat penting bahwa AS dan Korut harus duduk bersama dalam sebuah meja perundingan secepatnya," tegas Moon.
Namun, perkataan Wakil Ketua Komite Pusat Partai Buruh itu tidak dipercaya begitu saja oleh Washington.
Apalagi, seperti dilaporkan AFP, Kim dianggap menjadi dalang penenggelaman kapal perang Korsel, Cheonan, di Laut Kuning 26 Maret 2010.
Dalam serangan menggunakan torpedo, 46 kru Cheonan tewas. Kantor berita Korut, KCNA, membantah mereka bertanggung jawab dalam sebuah artikel.
Pemimpin oposisi Partai Kebebasan Korea, Hong Joon Pyo, menuduh Moon terlalu lunak terhadap Kim.
"Kim Yong Chol adalah seorang pembunuh! Tidak ada yang lain!" kecam Hong dalam protes bersama ratusan anggota dewan dari kalangan konservatif lainnya.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Gedung Putih mengatakan bakal mempertimbangkan ucapan Kim jika Korut sungguh-sungguh melakukan denuklirisasi.
"Sampai hal itu terjadi (denuklirisasi), AS tidak akan berhenti mengendurkan tekanan kepada mereka," ujar Gedung Putih.
Baca juga : Kim Jong Un Undang Presiden Korsel ke Korut
Baca dong http://internasional.kompas.com/read/2018/02/26/18333841/presiden-korsel-desak-as-berdialog-dengan-korut
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Korsel Desak AS Berdialog dengan Korut"
Posting Komentar