Merdeka.com - Tim pemandu sorak Korea Utara yang ikut ambil bagian di Olimpiade Musim Dingin Korea Selatan berhasil mencuri perhatian publik dunia. Selain berparas cantik, gerakan tarian mereka yang mencolok juga menjadi daya tarik tersendiri dalam perhelatan olahraga bergengsi itu.
BERITA TERKAIT
Namun siapa sangka di balik wajah ceria yang menari di bangku stadion itu, mereka ternyata memiliki sisi kelam dalam hidup yang tidak diketahui publik. Hal itu diungkapkan oleh seorang pembelot Korut, Lee So-yeon yang melarikan diri pada 2008 lalu.
So-yeon merupakan mantan musisi militer Korut sebelum melarikan diri dari negara terisolasi tersebut. Perempuan 42 tahun itu menyebut bahwa selain melakukan tarian menghibur, tim pemandu sorak Korut juga dipaksa melakukan hubungan seksual oleh pemimpin mereka Kim Jong-un.
"Rombongan pemandu sorak Korut yang datang ke sini tampil dengan tarian dan nyanyian yang cerita. Ini mungkin terlihat begitu 'wah' dari luar. Namun, kenyataannya selain harus beraksi seperti itu, mereka juga harus pergi ke suatu pesta lalu dipaksa untuk memberikan layanan seksual. Rasa sakit semacam itu juga terjadi," kata So-yeon dikutip dari laman Asian Correspondent, Rabu (28/2).
So-yeon yakin perlakuan terhadap para pemain tidak akan banyak berubah meski dirinya telah meninggalkan negara tersebut selama hampir satu dekade.
"Mereka diperintahkan datang ke acara pesta Politbiro pusat, dan dipaksa tidur dengan orang-orang yang ada di sana meski mereka tidak menginginkannya," beber So-yeon.
So-yeon yang kini memimpin Serikat Wanita Korea Baru, sebuah kelompok yang membantu pembelot wanita lain untuk beradaptasi dengan gaya hidup di Korea Selatan dan membantu menghilangkan gangguan stress pasca trauma, menyebut bahwa pelanggaran hak asasi manusia di Korut memang benar adanya.
"Pelanggaran HAM semacam itu benar-benar terjadi. Wanita harus mengikuti apa yang diperintahkan dengan tubuh mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Kim Hyung-soo (54) yang merupakan pembelot lain menyebut bahwa atlet Korut seringkali diperlakukan sebagai budak.
"Bahkan pelatih para atlet juga merupakan budak Kim Jong-un. Di Korut, Kim Jong-un dan rezimnya adalah segalanya. Para atlet dan pemandu sorak, mereka semua merupakan budak. Mereka tidak memilih orang yang cacat. Mereka hanya akan memilih orang-orang dengan latar belakang setia kepadanya. Faktor ini sangat penting untuk perekrutan tahap awal," paparnya. [pan]
Baca dong https://www.merdeka.com/dunia/pembelot-tuding-pemandu-sorak-korut-di-olimpiade-adalah-budak-seks-kim-jong-un.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembelot tuding pemandu sorak Korut di olimpiade adalah budak seks Kim Jong-un"
Posting Komentar